PasirPantai.com: Tempat Berbagi Informasi Pantai di Indonesia

Pantai Air Cina, Kupang – NTT

Rating: 87 out of 100, by 118 users

Jauh di ujung barat pulau Timor kurang lebih, 42 km dari Kota Kupang, Provinsi NTT anda akan sampai di sebuah pantai yang indah, namanya Pantai Air Cina, Pantai ini bagaikan sebuah mutiara yang terpendam, pertama lautan yang berwarna kebiru – biruan menjadi pemandangan yang indah di sini, pantai ini bisa menyamakan keindahan pantai ini dengan keindahan pantaiDream Land di bali, namun ombaknya lebih tenang dari dreamland (CMIIW), kedua karena anda tidak akan mengira menjumpai pantai seindah ini karena pantai ini belum dikelola pemerintah sebagai aset wisata.

Pantai air cina terletak di antara desa Nefo dan desa panaf, kabupaten Kupang,NTT anda harus menyusuri jalanan yang berbatu sekitar 5 km dari jalan utama untuk masuk ke daerah pantai ini, hal inilah yang membuat perjalanan terasa lama, tapi anda tidak akan menyesal, tiba di daerah pantai anda tidak akan menemukan perumahan penduduk, mungkin karena itulah pantai ini cukup terlihat bersih, namun karena belum dikelola dan masih alami, kotoran yang ada kebanyakan berasal dari daun atau ranting yang jatuh dari pohon di sekitar pantai, sampah – sampah alami lah.

Transportasi

Akses menuju ke Pantai Air Cina tidaklah begitu mulus. Karena jalanan yang menuju ke lokasi pantai ini belumlah diaspal. Pada saat musim hujan jalanan ini akan dipenuhi dengan kubangan air. Kubangan air yang seringkali berukuran besar bisa membuat kendaraan bermotor menjadi lebih sulit untuk memasuki lokasi Pantai Air Cina. Sementara bila musim kemarau datang, maka jalanannya menjadi begitu kering sekali. Sehingga apabila ada kendaraan yang melintas, maka debunya akan langsung berterbangan.

Untungnya dari jalan utama, Pantai Air Cina tidaklah begitu jauh. Hanya diperlukan waktu tempuh 10 menit saja untuk masuk kedalam lokasi Pantai Air Cina yang merupakan salah satu pantai yang terdapat di kota Kupang, Nusa Tenggara Timur.

Sejarah pantai air cina

ada sejarah yang menarik mengenai penamaannya pantai ini disebut air Cina, Ternyata penamaan air cina ini masih menjadi perdebatan antara 2 desa di sana, yaitu 2 desa yang menghimpit keberadaan pantai ini, desa Nefo dan desa panaf, masing – masing desa menyebur nama pantai ini dengan sebutan berbeda, desa panaf menyebut pantai ini dengan nama ot cina, ot berarti memotong, tapi maksudnya memotong orang cina.

alkisah puluhan tahun sebelumnya ada kapal dari cina yang merapat di pantai ini ,mereka membawa kain dan menjualnya, karena masyarakat desa masih primitif dan memerlukan kain namun tidak mempunyai barang yang layak ditukar maka pembunuhan terjadi terhadap para penjual asal cina ini, namun karena pelafalan ot ini hampir sama dengan pelafalan oe yang berarti air maka bagi pengunjung disebut air cina.

Versi yang kedua berasal dari desa nefo, masyarakat desa nefo menamai pantai ini dengan sebutan oe sina, oe berarti air sedangkan sina berasal dari nama nenek moyang orang dari desa Nefo, ada seseorang yang bernama sina yang pernah hidup di pinggir pantai ini, karena penyebutan sina, pengunjung yang datang melafalkannya dengan cina, makanya menjadi air cina itulah versi orang desa Nefo.

Ternyata titik temu yang belum ketemu tentang nama ini yang membuat pengelolaan pantai sebagai pariwisata pun menjadi terlunta – lunta, ini juga membuat konflik antara dua desa ini kerap terjadi, tanah pun dibiarkan tanpa tuan di daerah pantai ini, masyarakat lokal disana berharap agar penentuan pemilik tanah dapat melibatkan ahli sejarah dalam prosesnya, sehingga terkuak hal yang paling benar sebagai solusi dalam perbedaan pendapat ini.

Kegiatan

Karang di Pantai Air Cina tidak hanya berada di perairannya saja. Namun pantainya sendiri mempunyai banyak batuan karang yang menyembul keluar dari balik pasir. Karena karang ini pula, maka kendaraan roda empat tidak bisa masuk hingga ke tepi pantai. Pengunjung harus memarkirkan mobilnya tidak jauh dari lokasi pantai. Untuk selanjutnya melanjutkan perjalanan berjalan kaki selama sekitar 5 menit untuk sampai ke Pantai Air Cina.

Karang yang ada di perairan Pantai Air Cina bukan hanya berupa batuan mati saja. Ada juga beberapa terumbu karang yang berukuran kecil. Hewan laut seperti lobster masih bisa ditemui berkeliaran di sekitar terumbu karang ini. Selain ikan, lobster ini adalah salah satu hewan yang diburu oleh nelayan setempat.

Mereka menangkap lobster dengan membuat perangkap kecil. Pada perangkap ini diberi umpan yang disukai oleh lobster. Lobster yang berani memakan umpan ini akhirnya akan terjebak oleh umpan yang dipasang oleh nelayan.

Pantai Air Cina sudah banyak dikenal orang Kupang terutama yang biasa memancing dengan perahu, menurut mereka di daerah itu banyak sekali ikan-ikan ukuran besar. Di bagian yang disebut daerah Ujung Lampu,

Wisata

Perairan yang luas dan kedalaman yang dangkal pada Pantai Air Cina sering dimanfaatkan oleh penduduk setempat untuk mengembangbiakkan rumput laut. Pengunjung bisa melihat ada banyak botol plastik bekas minuman yang mengapung di perairan dekat tepi Pantai Air Cina. Botol-botol itu sebenarnya adalah pelampung yang digunakan oleh nelayan untuk membuat rumput laut menjadi terapung.

Rumput laut dibudidayakan dengan cara mengikatkan bibit kecil rumput laut pada tali panjang. Tali ini kemudian dihubungkan satu sama lain dengan pelampung yang terbuat dari botol bekas. Seiring dengan berjalannya waktu, rumput laut ini kemudian akan tumbuh disepanjang tali yang disiapkan. Sementara botol bekas yang membuat rumput laut menjadi terapung di perairan Pantai Air Cina akan memudahkan pemiliknya mengambil hasil rumput laut pada saat panen.

Karena kondisi jalannya yang masih belum beraspal, Pantai Air Cina tidak mempunyai penungjung sebanyak pantai lainnya yang ada di Kupang. Bahkan ada penduduk asli Kupang yang mungkin tidak tahu mengenai keberadaan pantai ini. Pantai Air Cina justru lebih populer sebagai titik memancing. Terutama bagi mereka yang sering memancing dengan perahu.

Perairan di sekitar Pantai Air Cina merupakan tempat tinggal bagi beragam jenis ikan yang ukuran tubuhnya besar-besar. Ikan besar ini dapat memberikan tarikan kuat dan bertenaga yang disukai oleh mereka yang hobi memancing. Namun sebagian besar yang memancing di Pantai Air Cina bukanlah memancing untuk hiburan. Tapi mereka memancing untuk dijual hasil tangkapannya.

Suasana di Pantai Air Cina bisa dibilang sangat sepi. Hanya terlihat 1-2 orang yang datang ke pantai. Itupun biasanya adalah nelayan setempat yang datang untuk memancing atau mengecek rumput laut yang mereka budidayakan di perairan Pantai Air Cina. Bagi mereka yang menyukai tempat wisata yang tenang dan jauh dari keramaian, maka Pantai Air Cina bisa menghadirkan suasana tersebut.

Mercusuar di pantai air cina

Hal menarik lain yang bisa ditemui oleh pengunjung pada saat datang ke Pantai Air Cina adalah mercusuar. Pada salah satu sisi ini berdiri tegak sebuah mercusuar. Mercusuar sering dibangun di perairan yang berbahaya bagi kapal yang melintas. Ada banyak karang yang berada dibawah perairan yang ada disekitar Pantai Air Cina. Batu karang tersebut bisa menjadi berbahaya, karena kapal yang tidak sadar akan keberadaan karang ini bisa mengalami karam.

Hal paling buruk yang bisa menimpa kapal disini adalah lambung kapal yang sobek akibat benturan dengan karang yang ada dibawah air. Karang ini tidak hanya bisa ditemui di Pantai Air Cina. Pantai lainnya yang ada di kota Kupang juga banyak mempunyai karang yang menjadi bagian dari lansekapnya. Oleh karena itu keberadaan mercusuar, seperti yang terdapat di Pantai Air Cina menjadi penting untuk mencegah kecelakaan di laut.

Mercusuar yang mempunyai bangunan berupa menara dengan lampu pada yang diletakkan pada bagian puncak digunakan untuk membantu navigasi bagi kapal yang melintas. Mercusuar yang ada di Pantai Air Cina masih bermanfaat terutama bagi para nelayan tradisional.

keindahan pasir pantai air cina - Nusa Tenggara : Pantai Air Cina, Kupang – NTT

pantai air cina - Nusa Tenggara : Pantai Air Cina, Kupang – NTT

Cahaya yang dihasilkan oleh lampu di puncak mercusuar, bisa digunakan sebagai patokan bagi para nelayan tradisional untuk kembali lagi ke daratan. Namun seiring dengan perkembangan teknologi navigasi berupa GPS, jumlah mercusuar terus berkurang tidak hanya di Indonesia, tapi hal ini terjadi di seluruh dunia. Sepertinya itu juga nasib yang pada akhirnya akan menimpa mercusuar yang ada di Pantai Air Cina.