Pantai Pangumbahan adalah kawasan pantai di Ujung Genteng yang menjadi kawasan cagar alam bagi kelangsungan hidup penyu hijau. Oleh karena itu, kawasan ini jauh lebih sepi dan asri apabila dibandingkan dengan pantai-pantai disekitarnya.
Di pantai ini Anda akan dimanjakan oleh kelembutan pasir pantai yang benar-benar terasa halus di telapak kaki. Tanpa batu karang atau sampah mengambang di tengah laut, sejauh mata memandang yang ada hanyalah deburan ombak tinggi yang bergulung menghampiri pasir di pantai. Tampak juga beberapa hewan yang menyerupai kepiting kecil berwarna putih berlarian di sepanjang pantai ini.
Pada pagi hingga siang hari pantai ini dibuka untuk umum, sehingga Anda tidak perlu meminta izin untuk memasuki kawasan tersebut. Namun pada malam hari, kawasan ini dijaga cukup ketat oleh beberapa petugas dari Kementerian Kelautan dan Perikanan. Pasalnya, pada malam hari (sekitar pukul 19:00 hingga 4:00 dini hari) beberapa penyu hijau akan datang ke pantai tersebut untuk bertelur.
Jika di Jawa Timur pada kebanyakan orang mengenal Sukamade atau Taman Nasional Merubetiri identik dengan lokasi pelestarian penyu, maka untuk Jawa Barat lokasi yang perlu anda datangi untuk bisa melihat langsung proses bertelurnya penyu adalah di Ujung Genteng, Sukabumi bagian Selatan. Sesuai namanya lokasi tersebut memang persis berada di salah satu sisi Ujung Gunting/genteng (jika dilihat secara utuh dari bentuknya), adalah daerah yang dulunya masih asing dan belum banyak dikenal oleh para pelancong, kini mulai menampakkan dayatariknya melalui pesona Wisata Bahari dan Ekowisatanya.
Tepatnya ada di Pantai Pangumbahan, pinggiran laut yang areal sekitarnya masih di tumbuhi pepohonan rindang dan lebat yang juga menjadi syarat sebagai lokasi yang memenuhi kriteria bagi para Penyu untuk bertelur. Karena jarang sekali Penyu bertelur di lokasi yang tandus dan gersang, apalagi jika lokasi tersebut terlalu banyak sampah dan kotoran.
Lokasi dan Aksesbilitas
Pantai Pangumbahan Ujung Genteng terletak di 70 km selatan sukabumi atau 5 km arah barat dari pantai ujung genteng.
Kawasan Konservasi Pesisir Pantai Pangumbahan dapat diakses melalui berbagai jalur, yaitu :
1. Jalur pertama dari Bogor menggunakan jalan darat menuju Palabuhanratu dengan waktu tempuh 2-3 jam.
2. Jalur kedua dari Lebak melalui jalur selatan menggunakan jalan darat menuju Palabuhanratu.
3. Jalur ketiga dari Cianjur menggunakan jalan darat menuju Palabuhanratu dengan waktu tempuh 1-2 jam.
4. Untuk mencapai wilayah Kawasan Konservasi Pesisir Pantai Pangumbahan dapat diakses dengan jalan darat dari Palabuhanratu.
Penangkaran Penyu
Kawasan Konservasi Pesisir Pantai Pangumbahan memiliki keanekaragaman hayati Penyu Belimbing (Dermochelys coriecea), Penyu Sisik (Eretmochelys imbricata), Penyu Lekang (Lepidochelysolivacea), Penyu Tempayan (Caretta caretta), Penyu Pipih (Naratordepressus), Penyu Hijau (Chelonia mydas).
Di pantai ini terdapat konservasi dan penangkaran penyu, di kelolah oleh pemda setempat. Pengunjung bisa menyaksikan lebih dekat mengenai proses bertelurnya penyu di pantai pangumbahan ujung genteng. Pinggiran pantai ini masih di tumbuhi oleh pohon-pohon rindang dan subur, membuat udara menjadi lebih sejuk dan merupakan salah satu syarat ekosistem untuk tempat bertelur penyu-penyu. Kapan waktu yang tepat untuk menyaksikan moment penyu bertelur di pantai ini, Datanglah menjelang atau di antara bulan agustus hingga bulan maret. Karena bulan – bulan inilah penyu akan bertelur.
Setiap malam pantai akan di datango oleh belasan induk penyu yang akan bertelur. Tips untuk wisatawan yang ingin menyaksikan proses ini secara langsung sebaiknya menyiapkan perlengkapan tambahan untuk kegiatan malam hari, botol minum dan beberapa makanan kecil serta jaket untuk menahan angin laut. Karena selama di lokasi anda tidak akan menemukan toko atau warung yang buka pada hampir tengah malam, selain itu anda juga harus menunggu lumayan lama untuk menyaksikan proses penyu bertelur, perlu waktu hingga 2-3 jam untuk mengamati dan menyaksikan induk penyu bertelur dan kembali ke lepas pantai. Penyu betina yang bertelur bisa mencapai 80-200 butir dan itupun dimulai dari usia 20 hingga 100 tahun.
Pusat penangkarang penyu telah membangun 6 pos pengamatan yang disiapkan bagi para pengunjung. Masing-masing pos akan menampung sejumlah kumpulan pengunjung, tentu dibatasi jumlahnya agar tidak terlalu padat dan ramai sehingga mengganggu proses bertelurnya Penyu.
Agustus hingga bulan Maret, ditandai sebagai musim bertelur para Penyu betina, pantai ini setiap malamnya semarak oleh kedatangan belasan sampai puluhan induk penyu. Secara beramai-ramai, mereka hendak mengadakan prosesi bertelur secara massal. Kehadiran penyu-penyu raksasa itu tak pelak lagi menjadi daya tarik utama di Pantai Pangumbahan. Terutama bagi wisatawan yang menggemari ekowisata dan petualangan alam liar yang eksotis.
Pantai pangumbahan akan ramai menjelang pukul 17.00, banyak petugas datang dengan keranjang tungkik, menyaksikan secara langsung penyu-penyu kecil ( tukik ) yang dilepas di laut, menjadi pemandangan dan pengalaman yang tidak akan terlupakan.
Wisata
Jika tertarik dengan aktifitas untuk menyaksikan bertelurnya penyu, sebaiknya sebelumnya sudah menghubungi pihak petugas untuk memesan waktu yang tepat.
Dari pos berkumpul, anda akan dibawa oleh seorang petugas menuju pos yang telah ditunjuk sebelumnya. Tentu tidak langsung diantar ke lokasi lubang Penyu, melainkan menunggu di tempat yang dipilhkan sampai akhirnya mendapat kode untuk mendekat. Harus disadari bahwa Penyu akan kaget dan takut jika melihat sinar di Pantai, dan sangat mungkin akan mengurungkan bertelur dan kembali lagi ke laut. Kita di perbolehkan mendekat jika Ibu Penyu tersebut sudah menggali lubang dan memulai proses mengeluarkan telurnya. Kalo sudah dalam posisi demikian, ibu penyu tidak akan peduli lagi dengan situasi di sekelilingnya dan melanjutkan bertelur hingga tuntas.
Perjuangan seekor Ibu Penyu untuk bertelur sangatlah berat, dimulai dari merangkak pelan menuju daratan dan selanjutnya menggali lubang untuk calon telur-telurnya. Dia akan memilih lokasi yang relatif tinggi dan bersih tentu lokasi yang memenuhi syarat untuk proses menetas secara alami, faktor suhu dan kebersihan menjadi faktor penentu, ibu Penyu akan menghentikan proses penggalian jika dia menemukan sampah. Faktor kebersihan sampah di lokasi bertelur penyu harus menjadi perhatian penting, khususnya bagi para pengunjung agar kiranya tidak membuang sampah bekas pembungkus makanan dan bekas botol air mineral sembarangan. Sangatlah bijaksana jika anda mengantongi sampah anda sendiri dan membuangnya jika menemukan tempat sampah yang telah disediakan.
Proses pengamatan Penyu bertelur ini bisa memakan waktu hingga 2-3 jam khususnya jika kita mau bersabar hingga menyaksikan si Ibu kembali lagi ke laut lepas. Rata-rata sekali bertelur sebanyak 80 – 200 butir, dimulai dari usia 20 – 100 tahun. Saat Penyu siap mengubur telur-telurnya, sirip depannya mengais-ngais pasir dan mengarahkan ke bagian belakang, membuat gundukan kecil diatas lobang, sedangkan bagian sirip kakinya nampak melakukan gerakan-gerakan memadatkan tanah. Sesekali nampak kedua matanya berlinangan air mata, bukan sedang menangis melainkan menjadi perlindungan matanya dari siraman pasir-pasir yang tersembur oleh gerakan sirip-siripnya.
Selepas pagi, jika anda masih dapat menyempatkan diri di Pantai Pangumbahan, anda juga dapat menyaksikan pelepasan Tukik (anak penyu) ke laut lepas.
Jika anda tertarik untuk melakukan kegiatan susur pantai dengan aktifitas jalan kaki ringan, bisa memulainya dari Ujung Genteng, menyisir dari Pantai Akuarium, Pantai Cibuaya, Pantai Pangumbahan, Lokasi Penangkaran Penyu, Pantai Citereum dan terakhir pesona yang dapat anda nikmati adalah Pantai Ombak Tujuh yang dikenal baik oleh kalangan peselancar dunia.
Sekedar informasi bagi anda yang ingin menginap, anda bisa menemukan banyak penginapan di sekitar pantai, alternatif lainnya adalah mendirikan tenda dan berkemah di pinggir pantai. Anda tidak perlu takut akan biaya yang membengkak, karena pantai pangumbahan, ujung genteng merupakan salah satu wisata berkelas dengan biaya yang terjangkau.
Ada 8 potret di dalam Pantai Pangumbahan Ujung Genteng, Sukabumi – Jawa Barat informasi. Klik thumbnail dibawah ini untuk melihat semua 8 potret high-res.
Artikel Terbaru:
pantai Kamali, Bau Bau –Hampir di setiap kota besar selalu terdapat alun-alun yang menjadi pusat hiburan warga ...
Pulau Teulaga Tujoh, Langsa Pulau Teulaga Tujoh Merupakan sebuah pulau yang padat penduduknya dan merupakan satu satunya ...
Pantai Lawata, Bima – NTPantai Lawata – Pantai merupakan suguhan wisata yang umum di Indonesia khususnya di ...
Pantai Waiwo, Raja Ampat ̵Kalau anda mendengar Raja Ampat pastilah langsung terbayang pemandangan bawah lautnya yang sangat ...
Gabung Yuk dengan Komunitas Pecinta Pantai Indonesia di FB, Klik Like:
Lokasi Pantai di Indonesia
Topik Populer
Indek Artikel : A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z - 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Indek Gambar : A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z - 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Semua artikel pada web ini adalah hak cipta dari pasirpantai.com, atau sumber lain yang dicantumkan.
Semua gambar, foto dan video pada web ini adalah hak cipta dari pemiliknya.
Tinggalkan Komentarmu soal Pantai Pangumbahan Ujung Genteng, Sukabumi – Jawa Barat Dibawah ini: