PasirPantai.com: Tempat Berbagi Informasi Pantai di Indonesia

Pantai indah Masceti, Gianyar – Bali

Rating: 87 out of 100, by 124 users

Pantai merupakan kawasan wisata yang menjadi favorit banyak orang. Semua usia menyukai aktifitas berwisata di pantai. Deburan ombak yang memecah keheningan, semilirnya angin pantai yang membius, pasirnya yang lembut, keindahan bawah lautnya yang memukau, maupun aktifitas nelayannya ketika mencari ikan di laut ialah hal yang sangat ditunggu-tunggu oleh mereka yang mengunjungi pantai.

Tak hanya itu, oleh sebagian orang pantai juga kerap dijadikan tempat untuk rekreasi spiritual untuk semakin mendekatkan diri dengan Sang Maha Pencipta, bertadabur dengan alam, menemukan kesejatian dan makna hidup. Suasana yang tenang dan damai membuat pikiran menjadi tenang dan sangat kondusif untuk melakukan muhasabah (permenungan) diri demi perbaikan di kemudian hari.

Melihat fungsinya tersebut ternyata pantai memiliki peran yang multidimensional. Bisa berdimensi fisik juga spiritual tergantung tujuan masing-masing orang yang datang ke pantai tersebut. Dengan demikian tak heran kalau banyak orang yang berduyun-duyun pergi ke pantai terutama dikala musim liburan tiba (liburan anak sekolah, libur nasional, hari raya dan lainnya).

Tak hanya orang biasa yang biasa bertamasya ke pantai, orang-orang dengan profesi yang sangat membutuhkan ide-ide segar seperti penulis, pelukis, kreatif di tv-tv dan lainnya biasanya juga banyak “semedi” di pantai untuk menemukan ide-ide brilian dan bernilai.

Dan bicara tentang pantai ini maka tak lengkap rasanya kalau tak menyinggung kawasan wisata yang banyak diklaim orang sebagai yang terbaik dan terindah di negeri ini, Pulau Bali. Bali terkenal dengan keindahan pantai-pantainya yang bervariasi dan memiliki ciri khasnya masing-masing.

Lokasi Pantai Masceti

Pantai indah Masceti berada di Desa Medahan, Kecamatan Blahbatu, sekitar 5 km dari Kota Gianyar.

Lokasi

Pantai Masceti berada di Desa Medahan, Kecamatan Blahbatu, Kabupaten Gianyar, Pulau Bali – Indonesia. Jarak tempuhnya dari Kota Gianyar sekitar 5 km atau bisa dijajal dengan lama perjalanan sekitar 10 menit. Atau berjarak sekitar 90 km dari Bandara Internasional Ngurah Rai dan sekitar 40 menit waktu perjalanan dari Ibukota Denpasar dengan menggunakan kendaraan bermotor.

Fasilitas

Adapun aktifitas yang biasanya dilakukan di Pantai Masceti ini antara lain bersantai, berenang, berjemur, memancing dan juga berselancar. Mata pencaharian penduduk setempat bermacam-macam, ada yang menjadi petani, buruh, pedagang dan juga pencari batu sikat. Dan berbagai macam fasilitas yang tersedia disini seperti penginapan, warung-warung makanan dan minuman, areal parkiran yang cukup luas juga toilet.

Wisata

Jika kita menyusuri pantai, baik ke arah barat maupun arah timur, kita akan mencapai pantai-pantai lain yang berdekatan. Ke arah barat ada Pantai Keramas yang populer di kalangan wisatawan asing khususnya penggila selancar, sementara ke arah timur ada Pantai Lebih yang dipisahkan oleh muara Tukad (sungai) Pakerisan yang cukup besar.

Pulau Masceti merupakan pulau yang ada di Bali, tepatnya di Desa Medahan, Gianyar yang juga termasuk dalam pantai yang banyak dikunjungi oleh kalangan wisatawan. Keindahan dan ketenangan pantainya rupanya telah menjadi daya pikat utama yang membuat banyak orang berkunjung ke Masceti ini.

Ketika Anda kesini maka akan terlihat panorama pantai yang menawan dengan deburan ombaknya yang mampu memecah keheningan serta tiupan angin luat lepasnya yang akan membuat siapapun terbuai dan terlena. Kesunyian dan ketenangan yang dimiliki pantai ini menjadikan siapapun yang mengunjunginya dapat menjaga privasinya secara maksimal.

Biasanya pantai ini akan sangat ramai dikunjungi oleh para wisatawan ketika hari menjelang sore untuk menyaksikan sunset atau fenomena matahari tenggelam yang memang ditunggu-tunggu oleh banyak orang. Sunset dapat terlihat dengan jelas dan indah dari Pantai Masceti ini sehingga menyembulkan romantisme khususnya bagi mereka yang datang dengan membawa pasangan.

Momen indah dan menakjubkan tersebut biasanya akan diabadikan dengan mengambil gambar atau memvideokannya sehingga bisa dilihat / distel ulang di lain waktu. Sunset terbaik akan benar-benar terlihat dikala cuaca sangat cerah alias tidak mendung. Makanya bisa dikatakan Anda beruntung kalau bisa melihat sunset secara utuh di Pantai Masceti ini karena tidak terjadi setiap hari.

Ketika musim liburan tiba, utamanya libur-libur keagamaan juga membuat pantai ini dipenuhi oleh para wisatawan. Keberadaan sebuah pura yang tak begitu jauh dari pantai ini bernama Pura Masceti rupanya menjadi magnet tersendiri. Pura suci ini berada di sebelah utara pantai dan biasanya digunakan untuk melakukan pemujaan terhadap Dewa Wisnu untuk memohonkan kemakmuran.

Karenanya masyarakat sekitar sering menggunakan pura ini sebagai tempat untuk menggelar berbagai upacara keagamaan seperti Ngaben. Ketika Upacara Ngaben dilakukan maka otomatis pantai inipun digunakan untuk Melarung Bumi alias membuang abu jenazah ke laut.

Mitos Tentang Pantai Mascheti

Hal lainnya yang tak kalah menarik dan ikut mewarnai keindahan pantai ini ialah adanya sebuah mitos yang hingga kini masih dipercaya oleh masyarakat sekitar. Dulu kala Dewa Wisnu yang merupakan dewa pemelihara alam semesta menjalinkan hubungan dengan Dewi Laksmi.

Pasangan sejoli tersebut konon sangat tertarik dengan keindahan dan keanggunan pantai ini sehingga merekapun sering mengunjungi Pantai Masceti. Ketika berkunjung kesini mereka biasanya bercengkrama, bersenda-gurau atau saling memuji laiknya dua pasang kekasih yang tengah dimabuk asmara.

Sampai akhirnya karena suatu sebab mereka berdua pernah berselisih faham dan membuat Dewi Laksmi marah-marah dan mengamuk. Amukan Dewi Laksmi tersebut konon sampai memutuskan aliran laut yang menghubungkan Pantai Masceti dengan Pantai Saba yamg saling berdekatan.

Aliran yang terputus tersebut kemudian menjadi loloan yang menghubungkan kedua pantai indah itu. Makanya sampai sekarang banyak masyarakat yang percaya bahwa kalau berpacaran di pantai ini (juga Pantai Saba) maka hubungannya tak akan langgeng alias akan putus di tengah jalan. Namun demikian, soal percaya atau tidaknya dengan mitos tersebut tentu berada pada domain Anda dan kalangan wisatawan lainnya.