PasirPantai.com: Tempat Berbagi Informasi Pantai di Indonesia

Pantai Jasri, Karangasem – Bali

Rating: 87 out of 100, by 121 users

Bali merupakan kawasan wisata yang dikelilingi oleh pantai-pantai yang eksotis dan indah. Keindahannya tak hanya mengundang decak kagum kalangan pecinta wisata lokal saja namun juga banyak mengundang pujian warga internasional. Hal itu dibuktikan dengan makin banyaknya kunjungan turis yang kian hari kian meningkat.

Tak hanya itu, Bali juga kerap dijadikan sebagai tempat untuk menyelenggarakan berbagai even internasional seperti seminar, lokakarya, penandatanganan kerjasama, pertemuan regional atau internasional dan lainnya. Bahkan Bali juga kerap dijadikan tempat untuk shooting film-film nasional maupun internasional.

Fakta-fakta tersebut menjadi bukti kalau Bali tak hanya diklaim sebagai sentranya pariwisata di Indonesia namun kenyataannya memang seperti itu. Bali memang anugerah dewata yang menjadikan kawasan ini sebagai tempat bersemayamnya.

Maka beruntunglah Anda yang pernah berkunjung atau bahkan bertinggal di pulau nan menakjubkan ini karena tak semua orang bisa merasakan keindahan dan daya tarik Bali secara langsung. Sedangkan bagi Anda yang belum pernah berlibur atau berkunjung ke Bali maka segeralah persiapkan diri Anda, baik dari sisi material maupun mental. untuk mengunjungi pulau yang diklaim sebagai surganya dunia itu.

Lokasi

Lokasinya sendiri cukup mudah untuk dijangkau dan berada di Desa Jasri, Kabupaten Karagasem, Pulau Bali – Indonesia. Pantai ini berjarak sekitar 60 km dari Kota Denpasar dan bisa ditempuh dalam waktu sekitar 1,5 jam dengan memakai kendaraan bermotor. Sedangkan dari jalan raya Amlapura hanya berjarak sekitar 300 meter saja.

Pantai Jasri merupakan salah satu pantai yang menyusun keindahan Bali. Pantai ini berada di kawasan Karangasem yang menghadirkan suasana dan nuansa yang masih alami sehingga sangat cocok untuk dijadikan tempat berlibur Anda sekeluarga.

Banyak turis yang melancong ke pantai ini karena terpikat oleh panorama yang disajikan disini sehingga Andapun jangan sampai ketinggalan untuk ikut serta menjadi penikmat utama Pantai Jasri.

Pantai Jasri ini membentang dan memanjang menghamparkan segala daya tarik dan keindahannya yang sukar terlukiskan oleh kata-kata. Kawasannya sendiri terbagi menjadi 3 yakni Pantai Jasri Timur, Pantai Menteng dan juga Pantai Dalem Jasri yang mana kesemua pantai-pantai itu memiliki pesona dan keistimewaannya tersendiri.

Pantai jasri timur

Pantai Jasri Timur seringkali dijadikan sebagai tempat untuk menggelar berbagai acara-acara keagamaan sakral seperti Upavcara Melasti atau ritual untuk membersihkan berbagai benda-benda suci dan sakral.

Pantai menteng

Pantai Menteng merupakan pusatnya kegiatan para wisatawan yang tengah mencari ikan karena kawasan ini dikenal sebagai ladangnya para nelayan tradisional Jasri.

Pantai Dalem Jasri

Pantai Dalem Jasri ialah tempat berkegiatannya para wisatawan yang berkunjung kesini. Ombaknya yang berdebur lembut dan tenang menjadikan pantai ini menjadi kawasan favorit bagi banyak wisatawan untuk menikmati suasana dan juga berolahraga air.

Fasilitas dan akomodasi

Pantai Jasri juga menyediakan banyak perahu-perahu tradisional (jukung) nelayan setempat yang bisa disewa oleh para wisatawan untuk mengelaborasi berbagai spot wisata yang ada disini sehingga keindahannya dapat terlihat secara paripurna.

Anda bisa menyewa jukung-jukung nelayan tersebut dengan harga yang relatif terjangkau ( karena memang fungsi utama jukung-jukung itu untuk melaut mencari ikan ). Pantai Jasri juga dikenal memiliki keindahan alam bawah lautnya yang mampu memikat siapapun. Maka tak mengherankan kalau kemudian alam bawah laut pantai ini kerap dijadikan lokasi ideal untuk diving dan juga snorkeling.

Semakin hari Pantai Jasri semakin berkembang dan semakin populer dimata para turis asing dan domestik. Karenanya kunjungan wisatawan pun semakin meningkat terlebih di hari-hari libur. Kondisi seperti itu mengharuskan pengelola pantai ini menyiapkan berbagai fasilitas dan sarana untuk menunjang aktifitas kewisataan disini seperti menyediakan warung makanan yang menjual berbagai makanan dan minuman, areal parkiran yang cukup luas untuk menampung sejumlah kendaraan yang dibawa oleh para turis, tempat penginapan, tempat penyewaan perahu-perahu tradisional, toilet, spa dan lainnya.

Inap Desa (Homestay)

Tersedia inap desa di rumah penduduk untuk satu atau dua malam, berbaur dengan pemilik rumah untuk memasak, mempersiapkan makan, bertani, dan lain sebagainya.

Dengan adanya peningkatan jumlah kunjungan ke Pantai Jasri ini secara langsung akan mendongkrak pendapatan dan daya hidup masyarakat setempat. Mayoritas dari mereka bermatapencaharian selain sebagai nelayan yang mencari ikan di laut, juga menjadi pengrajin periuk serta berjualan di kawasan pantai.

Sarana dan prasarana penunjang seperti Rumah Makan berbagai menu, Bank, Rumah Sakit, Kantor Pos, Kantor Polisi, Pusat Perbelanjaan dan lainnya sangat mudah ditemukan dengan transportasi umum yang lancar dan jarak tempuh yang dekat. Keamanan dan keramahan penduduknya akan memberikan hari libur yang memuaskan bagi anda jika berwisata di desa ini.

Dilirik Film Hollywood

Pesona Jasri ternyata juga sampai kepada para sineas film-film Hollywood di Amerika Serikat sana. Setelah Eat, Pray and Love yang dibintangi oleh Julia Robert, kabarnya akan lagi film Hollywood yang mengambil lokasi shooting di Pulau Dewata Bali. Ialah film bergenre thriller berjudul “I, Alex Cross” akan menjadikan Pantai Jasri ini sebagai lokasi shootingnya.

Film yang dibintangi oleh aktor-aktor kawakan seperti Jean Reno, Rahcel Nichols, Edward Burns yang dibesut oleh sutradara Rob Cohen yang pernah membuat film aksi populer The Fast and The Furious dan XXX ini akan mengeksplorasi berbagai keindahan dan keunikan Pantai Jasri. Hal itu, berarti akan semakin menaikkan pamor pantai ini karena bagaimanapun film-film Hollywood distel di seluruh dunia.

Menjadikan Pantai Jasri sebagai lokasi pengambilan gambar film Hollywood tersebut tentu saja secara tidak langsung merupakan bentuk pengakuan dan apresiasi dari orang-orang luar terhadap kekesotisan dan pesona yang dimiliki Jasri.

Desa karang asem

Desa Wisata Pekraman Karangasem, Bali terpilih sebagai Desa Wisata Terbaik 2013, mendapatkan Penghargaan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) RI.

Potensi Kesenian Tradisional

1. Perang api (Ter-Teran)

sebuah tradisi kuno yang hanya terdapat di Desa Wisata Pekraman Jasri, sebagai rangkaian dari upacara Hari Raya Nyepi. Tradisi ini dilaksanakan pada hari pengerupukan ( sehari sebelum Nyepi ), dimana Perang Api atau disebut sebagai Ter-teran dalam bahasa lokal, menggambarkan sebuah sebuah kegiatan memberikan persembahan kepada para bhuta kala, agar tidak mengganggu kehidupan masyarakat. Perang Api ini dilakukan dengan menggunakan daun kelapa yang kering, diikat sedemikian rupa dengan kuat, di sulut dengan api sehingga menyerupai sebuah obor dan dipakai untuk saling melempar antara kelompok masyarakat yang satu dengan yang lainnya, yang dianggap sebagai lawan.

2. Tari Rejang Jasri

sebuah tarian sakral warisan jaman dahulu, yang masih tetap terpelihara dan akan tetap terwariskan, karena tarian ini harus ditarikan oleh remaja putri yang baru menginjak dewasa. Tari rejang ini juga merupakan tarian yang mengiringi suatu upacara hari raya besar, yang biasanya digelar sehari setelah Hari Raya Kuningan ( Manis Kuningan ) selama 3 hari. Pada hari terakhir pementasan Tari Rejang ini, bagi orang tua yang anaknya mendapat giliran untuk menari, akan membuat sebuah persembahan (Banten Prani) pengiring upacara. Banten ini dibuat dari berbagai bahan seperti kue tradisional, buah-buahan dan lainnya, disusun setinggi mungkin. Proses persembahan ini disebut dengan istilah “Meprani”.

3. Tambur Jasri

merupakan alat musik tradisional berupa kendang besar, yang jika memainkannya memerlukan orang yang memliki tenaga yang cukup kuat dalam memukulnya, agar dapat mengeluarkan suara seperti yang diinginkan. Tambur merupakan inspirasi semangat yang menggebu, yang mampu membangkitkan gairah masyarakat untuk menyelesai pekerjaan atau upacara dengan cepat, karena dalam setiap upacara adat memang memerlukan semangat dan tenaga yang kuat. Alat musik ini biasanya dipergunakan dalam upacara seperti Ngaben, pada saat membawa abu pembakaran untuk dibuang ke laut.