PasirPantai.com: Tempat Berbagi Informasi Pantai di Indonesia

Pulau Tinjil, Pandeglang – Banten

Rating: 82 out of 100, by 66 users

Kita mungkin telah banyak mendengar berbagai dongeng ataupun legenda yang menceritakan tentang sebuah Kerajaan Kera. Salah satu cerita yang sering kali dibacakan kepada anak-anak kecil guna menghantarkan mereka tertidur. Dimana berbagai dongeng tersebut, menceritakan sebuah lokasi yang dihuni dan dipimpin oleh sekumpulan hewan primata tersebut. Kira-kira ada tidak ya, tempat yang benar-benar sama dengan cerita dongeng tersebut, yang satu ini bukan dongeng, terdapat sebuah lokasi objek wisata yang dapat kita kunjungi guna menyaksikan kehidupan dari satwa-satwa tersebut.

Cikeusik, merupakan salah satu daerah yang terdapat di Kabupaten Pandenglang, Provinsi Banten. Sebagai salah satu daerah penghasil kelapa terbanyak diprovinsi tersebut, tidak salah bila daerah yang terdiri dari sekitar 14 desa ini, memiliki berbagai objek wisata berupa hamparan pantai serta pulau kecil yang begitu indah dan banyak dikunjungi oleh wisatawan. Diantara objek wisata tersebut, yakni Pulau Tinjil.

Lokasi

Pulau Tinjil adalah sebuah pulau kecil yang terletak di Samudra Hindia, berada di titik koordinat 6°57?44?LS,105°47?0?BT. Secara administratif termasuk Kecamatan Cikeusik, Kabupaten Banten, Pandeglang, Propinsi Banten. Pulau tersebut merupakan pulau kecil dengan luas sekitar 600 hektar (panjang 6Km dan lebar 1 Km).

Akses

Untuk dapat menikmati pesona alam serta keunikan yang disajikan oleh Pulau Tinjil, wisatawan yang ingin berkunjung dan berwisata ke pulau tersebut, harus mendapatkan surat izin dari Pusat Studi Satwa Primata terlebuh dahulu. Hal ini dilakukan untuk menjaga serta melindungi jenis satwa, terutama kera yang terdapat pada Pulau Tinjil. Kita harus melewati beberapa tahapan pemeriksaan terlebih dahulu untuk memastikan bahwa wisatawan, terbebas dari berbagai jenis penyakit seperti tubercolosis atau TBC atau simian retrovirus atau SRV.

Setelah mendapatkan izin serta surat yang menyatakan bahwa kita terbebas dari beberapa jenis penyakit menular tersebut, kita akan mendapatkan kesempatan untuk berangkat menuju pulau eksotik ini, melalui Basecamp IPB yang terletak Kampung Muara, Desa Cikiruh Wetan, Kecamatan Binuangen.

Perjalanan yang ditempuh untuk sampai kepulau Tinjil dapat ditempuh dengan menggunakan jasa penyeberangan menggunakan perahu bermotor melalui dermaga di Binuangen. Disamping itu waktu yang dibutuhkan untuk sampai di Pulau Tinjil juga sekitar kurang lebih 2 jam, dengan jarak tempuh sekitar 16 kilometer. Namun sebelumnya kita juga harus menempuh perjalanan darat selama hampir 10 jam melalui Kadipaten untuk sampai di Binuangen.

Wisata

Pulau Tinjil merupakan sebuah pulau kecil dengan segudang pesona alam yang begitu indah dan eksotik. Suasana pemandangan alam disekitar pulau ini, terlihat masih begitu asri. Beraneka jenis pohon seperti Ketapang, Melinjo, serta Sawo Hutan, tumbuh dengan subur dan rindang pada pulau yang terletak disekitar Samudra Hindia tersebut. Selain itu, disepanjang pesisir pantai Pulau Tinjil, kita dapat menyaksikan panorama alam yang begitu fantastik dan luar biasa mengagumkan. Hamparan pasir yang lembut dan berwarna putih bersih, terlihat begitu sempurna berpadu dengan jernihnya warna laut disekitar perairan dipulau Tinjil ini.

Selain itu, pesona alam bawah laut dipulau Tinjil, juga begitu mengagumkan serta dapat memanjakan mata wisatawan yang berkunjung dan berwisata. Berbagai kegiatan seperti Snorkling ataupun Diving, dapat kita lakukan untuk dapat menikmati pesona pulau yang begitu kaya dengan keanekaragaman kekayaan hayati berupa terumbu karang yang tersusun dalam beberapa lapisan tersebut. sementara disisi lain, berbagai jenis satwa liar seperti Tokek, Biawak, Kepiting, serta beberapa jenis burung dan ular juga hidup dan berkembang biak, pada pulau dengan luas sekitar 600 hektar ini.

Pantai Pulau Tinjil - Banten : Pulau Tinjil, Pandeglang – Banten

Keunikan lain dari Pulau Tinjil, yakni kita akan menemukan sekumpulan kera yang masuk ke dalam jenis Macaca fascicularis atau jenis kera berekor panjang. Kera jenis ini memang tergolong masih banyak ditemukan pada berbagai lokasi di Indonesia, dalam bahasa sehari-ari kera jenis ini juga sering disebut dengan Bojog dalam bahasa daerah Bali, Kethek atau Munyuk dalam bahasa Jawa, Kunyuk atau Onces dalam bahasa masyarakat suku Sunda. Nah, Pulau Tinjil seperti menjadi surga tersendiri bagi primata yang dapat dengan mudah beradaptasi dengan kehadiran manusia tersebut.

Saat ini, pulau dengan panjang sekitar 6 kilometer serta lebar 1 kilometer tersebut, juga termasuk ke dalam wilayah yang digunakan sebagai Pusat Studi Satwa Primata (PSSP) oleh Institut Pertanian Bogor (IPB), serta diperuntukkan guna menangkarkan primata berekor panjang atau Macaca fascicularis. Kegiatan penangkaran sendiri telah dimulai sejak tahun 1988, melalui berbagai proyek kerjasama penangkaran serta perlindungan bagi satwa primata. Dimana pada areal pulau ini, primata jenis ini hidup dengan bebas bagaikan memiliki sebuah kerajaan tanpa harus diganggu oleh kehadiran manusia.

Disisi lain, kera yang terbiasa hidup secara berkelompok serta terdiri dari dua sampai lima ekor pejantan dalam tiap kelompoknya tersebut, juga dijadikan sebagai bahan penelitian oleh Pusat Penelitian Primata Universitas Washington di Amerika Serikat guna dimanfaatkan sebagai bahan penelitian medis yang berkaitan dengan virus HIV dan AIDS. Dimana peelitian tersebut dilakukan untuk melakukan pengembangan serta pengujian berbagai vaksin yang terkait dengan penyakit tersebut.

Bahkan saat ini, pusat penelitian tersebut juga telah bekerjasama dengan beberapa lembaga yang berasal dari negara Australia, dan Jepang. Wah, luar biasa sekali bukan? Disamping dapat menikmati pesona alam yang begitu indah, serta menikmati keunikan dari berbagai jenis satwa yang terdapat dipulau Tinjil, kita juga dapat menggali berbagai ilmu pengetahuan di lokasi wisata ini.