Salah satu wisata pesisir pantai Jawa Barat yang perlu dikunjungi adalah wisata Simpenan yang berada di daerah Pantai Loji, Pelabuhan Ratu. Di sana, wisatawan akan dimanjakan oleh pantai yang dipenuhi karang, bebatuan dan pasir hitam. Selain pantai, Anda akan menemui sebuah Vihara Nam Hai Kwan Se Im Pu sa yang berada di atas bukit di pinggir pantainya. Ini adalah salah satu vihara yang menyajikan tempat peribadatan yang terlengkap di Indonesia.
Kalau kamu lupa rasanya jatuh cinta, coba datang ke tebing pantai Loji di kabupaten Sukabumi. Bukan untuk bertemu pria tampan atau gadis manis, tetapi untuk menyapa lautan lepas kabupaten Sukabumi, perbukitan yang melatarinya dan jejak kaki-kaki ombak di bibir pantai Loji dalam satu pandangan mata. Pantai Loji akan membuat Anda terpesona dengan kekayaan hasil tangkapan ikan di sini. Hal itu tidaklah mengherankan karena kawasan ini merupakan kawasan yang sebagian masyarakatnya bekerja sebagai nelayan.
Wihara Loji di Pantai Loji Satu Lagi keindahan alam sekitar Pelabuhan Ratu, yaitu Vihara Nam Hai Pu Sa Kwan Im di Pelabuhan Ratu. Biara ini terletak langsung di pantai loji, Sukabumi, Jawa Barat. Biara ini dibangun di atas bukit. Tentu saja di ketinggian ini, Anda bisa melihat pemandangan indah di sekelilingnya, khususnya lautan luas yang terletak di Samudera Hindia.
Ketika Anda memulai satu tangga pada satu waktu, maka Anda akan segera menemukan altar baru dewi Bumi dibangun pada bulan November 2009 oleh donor. Kemudian Anda juga akan menemukan Buddha Julaihut, diikuti oleh utama Dewi Kwan Im Pu Sa Dengan altar Jangan salah paham, ini bukan situasi yang luar biasa. Namun ia Buddha Empat Seni (Empat Wajah Buddha / Mien TO) ketika Anda sampai ke tingkat atas.
Sepertinya, pemerintah setempat kurang memperhatikan objek wisata ini. Padahal, objek wisata ini berpotensi. Keindahan pantai dan udaranya begitu sejuk. Belum lagi terdapat Vihara, yang tak hanya tempat ibadah. Tapi, juga bisa dibilang sejarah kebudayaan Indonesia.
Rute Menuju pantai Loji
Kalau berangkat dari Jakarta, perjalanan menuju kuil ini bisa ditempuh dalam waktu lima sampai enam jam. Kuil ini berada sekitar 20-30 kilometer sebelum kota Palabuhanratu. Kalau memakai kendaraan pribadi, bisa mengambil rute Jakarta-Ciawi-Sukabumi-Palabuhanratu.
Sementara kalau menggunakan kendaraan umum, bisa berangkat dari Bogor lalu mengambil bus jurusan Palabuhanratu. Tarifnya terbilang murah, hanya Rp25.000 untuk bus AC dan Rp15.000 jika memilih yang non-AC.
Setibanya di daerah Bagbagan (persimpangan antara kota Palabuhanratu dan pantai Loji), akan terlihat papan penunjuk arah kuil Dewi Kwan Im yang ditulis dengan nama Nam Xai Kwan Se Im Pu Sa. Daerah Bagbagan ini sendiri ditandai dengan jembatan gantung berwarna kuning bekas peninggalan zaman Belanda.
Jembatan legendaris itu kini sudah tidak terpakai dan digantikan dengan jembatan lainnya yang berada persis di sebelahnya. Tidak kalah indah dengan pemandangan dari atas kuil, panorama di sepanjang perjalanan menuju vihara juga sungguh memanjakan mata.
Sebutlah pemandangan alam seperti apa yang ingin kita lihat. Berpetak-petak sawah hijau, laut dengan latar perbukitan, sungai bersih plus bebatuannya, atau gemericik air jernih yang mengalir dari bukit lalu jatuh ke solokan yang nyaris tanpa sampah? Pemandangan-pemandangan seperti ini hampir terlihat di sepanjang perjalanan.
Sayangnya, seperti halnya perjalanan menuju Sukabumi, kondisi jalan menuju vihara juga bopeng-bopeng. Sebagian jalan sudah diaspal namun tidak sedikit yang masih berupa bebatuan. Dan saya juga harus berhati-hati karena banyak jalan yang berlubang cukup dalam. Ditambah lagi ruas jalannya pun tidak terlalu lebar. Kondisi ini sempat menciutkan angan-angan saya tentang pantai yang indah di Sukabumi. Syukurlah dugaan ini tidak terbukti. Mungkin Sukabumi memang harus dinikmati seperti ini: dikupas pelan-pelan untuk menemukan mutiara yang disembunyikannya.
Apa saja yang akan kita jumpai di pantai loji?
pantai yang akan anda kunjungi yang berada di pantai loji adalah salah satunya pantai cipunanga. jika anda telusuri sepajang pantai ini anda akan menemui banyak karang-karang, mulai dari karang yang paling kecil sampai karang yang besar sekali, Masyarakat setempat menyebutya dengan julukan karang perahu, karang merah dan karang bolong.
Karang perahu mungkin mirip dengan ornamen bentuk perahu yang besar, masyarakat yang berkujung kesana biasanya selalu djadikan karang perahu ini mejadi ajang untuk foto-foto, dan sangat cocok sekali untuk anda yang akan mempersiapkan pre-wedding. Disini anda akan merasakan suasana baru yag sangat fantastik, karena anda akan di manjakan oleh indahnya pemandangan dengan hadirnya perbukitan dengan suasana yang damai.
Fasilitas
Anda tidak perlu khawatir jika Anda sampai ke tengah malam karena menyediakan tempat untuk candi dalam semalam. Di beberapa tepi lajur pendakian, pihak kuil menyediakan beberapa kamar vila yang dikhususkan untuk para pemeluk agama Buddha. Sebuah warung kecil juga dibangun di salah satu tepian lajur pendakian. Mungkin pihak kuil menyadari kalau pendakian ini lumayan menguras tenaga dan memancing keringat. Jika Anda tidak ingin tinggal di biara, ada juga hotel yang terletak tepat sebelum tempat parkir Vihara.
Asal usul berdirinya vihara
Vihara ini didirikan 8 Agustus 2000 oleh seorang wanita thailand bernama Anothai Kamonwathin atau yang lebih dikenal masyarakat dengan sebutan “Mama Airin”.
Asal usul berdiri nya vihara ini berawal dari mimpi mama airin yg mendapat wangsit untuk mendirikan semacam tempat peribadatan dipesisir laut. Melalui petunjuk mimpi inilah dilakukan pencarian di sejumlah wilayah antara lain Gunung Batu Malang, Gunung Kidul Jogja tapi semua nya itu tidak sesuai dengan gambar yg ada dalam mimpi nya. Setelah melalui perjalanan panjang akhir nya mama airin dapat info kalo di daerah sukabumi ada tanah yg mau di jual, mungkin lokasi nya sesuai dengan yg ada dalam mimpi nya.
Akhir nya mama airin mengunjungi tempat itu dan merasa kalo tempat ini cocok dengan gambaran dalam mimpi nya. Dari situ mulai lah proses jual beli tanah dll di laksanakan sampai akhir nya terwujud sebuah Vihara Nam Hai. Proses panjang itu akhir nya berlabuh di Pelabuhan Ratu, Sukabumi Indonesia.
Dilingkungan Vihara ini terdapat banyak fasilitas peribadatan yg antara lain : Dewi Bumi, Dewa Bumi, Julehut, Dewi Kwan Im, Padepokan Eyang Semar, Padepokan Prabu Siliwangi, Budha Four Face, dan yg menarik dari vihara ini ada nya Padepokan khusus untuk Ratu Pantai Selatan (Nyi Roro Kidul). Nah apa hubungan nya antara vihara dan ratu selatan ? mungkin karena lokasinya yg di pantai selatan ini maka dibuat persembahan untuk Sang Ratu.
Yang menarik dari sana ada nya cerita kalo sebenar nya Nyi Roro Kidul itu adalah Putri dari Raja Thailand yg ke IV. Oleh karena itu di Padepokan Ratu Pantai Selatan ini terdapat foto raja + ratu Thailand sebagai orang tua nya. Tapi dari mana pun asal mu kau tetap ada di pantai selatan dengan berbagai cerita mistis nya yg melekat.
Wisata Kuil Dewi Kwan Im di Pantai Loji
Pantai Loji menyimpan sebuah keunikan lainnya yang menyangkut budaya, yaitu keberadaan Wihara Nan Hai Kwan Im Pu Sa atau disebut juga dengan Wihara Loji. Lebih menarik lagi, Wihara Loji menjadi tempat ibadah bagi umat Budha Thailand. Bila kita berhasil menaiki 300 anak buah yang ada di Wihara Loji, kita akan disuguhi pemandangan alam yang luar biasa di mana Palabuhanratu tampak di kejauhan. Selain ini kita juga bisa ke Pantai Cipunaga yang berdekatan dengan Pantai ini.
Konon menurut informasi, para pengunjung tidak ada yang bisa menghitung jumlah pasti dari anak tangga tersebut. Jika dihitung, ada yang berjumlah 499, 519, dan seterusnya. Inilah yang merupakan keanehan hitungan tersebut belum ada yang sama. Di atas, Anda akan menemui beberapa guci, tembah sembahyang dan dimanjakan panorama Pantai loji yang terbentang luas.
Sesuai namanya, vihara ini sangat kental dengan budaya China. Naga yang menjadi simbol kemakmuran dalam kebudayaan China banyak terlihat di vihara ini. Di pintu masuknya—yang menjadi titik awal pendakian, saya disambut patung naga berkepala tujuh lalu bertemu lagi dengan naga-naga lainnya yang mengapit ratusan anak tangga di sepanjang lajur pendakian.
Setelah menyelesaikan pendakian anak tangga terakhir, Anda akan dibuat kaget oleh pemandangan yang tersaji di depan.
Pantai Loji yang tengah bersandar pada perbukitan keabuan terlihat sangat memesona dari pelataran kuil yang terbuka. Dari pelataran berubin putih ini, saya bisa melihat lautan lepas yang tenang dan bayang-bayang perbukitan. Dipadu langit biru cerah, sempurna sudah pemandangan kuil ini.
Seperti layaknya kuil, aroma dupa tercium dari pelataran ini. Sebuah tungku besar berwarna emas berdiri di tengah pelataran dengan beberapa beberapa hio (dupa) yang masih mengepul, menancap di atasnya. Selain dipakai sebagai tempat perayaan purnama (perayaan setiap tanggal 15 kalender imlek), pelataran ini juga sering dipakai latihan silat oleh para biksu.
Di pelataran inilah patung Dewi Kwan Im berada. Sebuah altar persembahan yang menyerupai panggung mini dibangun di muka pelataran. Di altar itu, patung Dewi Kwan Im berdiri didampingi beberapa dewa lainnya.
Pada tepi pelataran terdapat satu etalase kaca berisi mangkuk-mangkuk beling. Di atasnya menancap satu lilin menyala sementara di luar tubuh mungkuk ditempel sebuah nama yang dimaksudkan agar kehidupan si pemilik nama selalu terang. Siapa saja boleh memesan lilin di dalam etalase kaca ini, termasuk untuk orang-orang yang telah meninggal. Pihak pengelola mengutip biaya Rp99.000 per bulan untuk perawatannya.
Selain penganut agama Buddha, vihara ini juga terkenal di kalangan pemeluk Muslim dan non-Buddha lainnya. Kebanyakan dari mereka memang ingin melihat pemandangan indah pantai Loji dari atas tebing sambil menikmati kemolekan vihara Dewi Kwan Im.
Kuil ini dibangun atas inisiatif seorang wanita Buddha berkebangsaan Thailand pada tahun 2000. Dan atas bantuan umat-umat Buddha lainnya, pembangunan vihara ini dikembangkan dan dipercantik hingga seperti yang terlihat saat ini.
Di tempat peribadatan umat Budha ini, ada 8 lapisan pada masing-masing lantai. Diantaranya, Dewi Bumi, Dewa Bumi, Budha Maetra / Milefo, Dewi Kwan Im, Padepokan Eyang Semar, Padepokan Prabu Siliwangi, Budha Four Face / Se Mien Fo dan Padepokan Ratu Pantai Selatan (Nyi Roro Kidul).
Padepokan Eyang Semar Nama vihara ini adalah vihara Nam Hai Kwan Im Pu Sa atau bisa disebut dengan lebih singkat sebagai Vihara Loji. Vihara Loji menjadi tempat ibadah bagi umat Budhisme Thailand.
Menurut sejarah, vihara ini dibangun oleh seseorang kebangsaan Thailand bernama Anothai Kamonwathin, yang kini telah menjadi Warga Negara Indonesia. Selama 30 tahun dengan nama kebesarannya yaitu Ibu atau Mama “Airin” berusia (62 tahun) dan membaur dengan warga setempat maupun warga-warga masyarakat lainnya.
Mama Airin, merupakan satu-satunya penggagas bangunan Vihara sebagai tempat Ibadah yang didirikan pada tanggal 08 Agustus Tahun 2000 yang diberi nama Vihara “Nam Hai Kwan Se Im Pu Sa”.
Menurut penduduk setempat, bahwa jauh sebelum vihara ini dibangun mama Airin mengaku mendapat mimpi dan di lokasi Vihara inilah yang menjadi sarananya. Konon 600 tahun silam, saat zaman Dinasti Ching, Vihara ini telah ada. Namun, karena termakan waktu dan usia menjadi sangat tidak terlihat bentuk aslinya. Makanya vihara ini dibangun kembali.
Padepokan Prabu Siliwangi Vihara Nam Hai memiliki simbol Naga yang melambangkan energi (Chi) dan permulaan yang baru. Ada dua patung naga berkepala tujuh yang akan menyambut pengunjung di pintu masuk, yang merupakan titik awal dari sekitar 300 anak tangga untuk mencapai puncak vihara. Namun, sepertinya belum ada pengunjung yang berhasil menghitung tepat 300 tangga, bahkan ada yang bilang 400 tangga.
Hal yang perlu diingat ketika Anda mengunjungi candi ini sangat dilarang untuk membuang sampah Anda, membawa alkohol / minum alkohol, membuat keributan, membawa senjata api / merusak / mengotori sarana ibadah Sharp. Peraturan ini masih terhubung ke setiap sudut biara.
Ada 11 foto di dalam Pantai Loji, Sukabumi – Jawa Barat berita. Klik thumbnail dibawah ini untuk melihat semua 11 foto high-res.
Artikel Terbaru:
Pantai Jelenga, Sumbawa –Sumbawa memiliki banyak sekali pantai indah yang menghadirkan kepuasan tersendiri bagi penikmatnya. Jika ...
Pulau Dewata BaliInilah pulau yang paling terkenal di Indonesia. Tempat mengagumkan yang menyimpan gabungan keindahan ...
Pantai Bozihona, Nias – Pulau Nias, berbicara tentang pulau ini tentunya kita telah mengetahui bahwa pulau yang ...
Kepulauan Banggai, Salakan –Banggai Kepulauan termasuk dalam kawasan wilayah yang memiliki keunikan tersendiri. Wilayah ini terdiri ...
Gabung Yuk dengan Komunitas Pecinta Pantai Indonesia di FB, Klik Like:
Lokasi Pantai di Indonesia
Topik Populer
Indek Artikel : A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z - 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Indek Gambar : A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z - 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Semua artikel pada web ini adalah hak cipta dari pasirpantai.com, atau sumber lain yang dicantumkan.
Semua gambar, foto dan video pada web ini adalah hak cipta dari pemiliknya.
Wihara ini memang bagus