Pantai Pananjung dan Taman Wisata Alam (TWA) Pangandaran, Ciamis – Jawa Barat

Rating: 83 out of 100, by 56 users
OLYMPUS DIGITAL CAMERA - Jawa Barat : Pantai Pananjung dan Taman Wisata Alam (TWA) Pangandaran, Ciamis – Jawa Barat

Suatu daerah yang memiliki sumber daya alam yang cukup besar, merupakan daya tarik utama. Yang pertama adalah program konservasi sumber daya alam di daerah Pangandaran atau yang lebih dikenal dengan Cagar Alam Pananjung. Pangandaran Pananjung Marine Nature Reserve memiliki luas 470,00 hektar dan area atau wilayah tertentu (37,70 ha) telah diusulkan sebagai taman wisata. Tak ada yang mengira bahwa sebenarnya dahulu Pananjung merupakan sebuah pulau kecil dan kemudian terhubung dengan daratan Pulau Jawa akibat proses sedimentasi pasir.

Kawasan Konservasi Sumber Daya Alam Pangandaran semula merupakan tempat perladangan penduduk. Tahun 1922, ketika Y. Eycken menjabat Residen Priangan, diusulkan menjadi Taman Buru. Pada waktu itu dilepaskan seekor Banteng, 3 ekor Sapi Betina dan beberapa ekor rusa. Karena memiliki keanekaragam satwa yang unik dan khas serta perlu dijaga habitat dan kelangsungan hidupnya maka pada tahun 1934, status kawasan tersebut diubah menjadi Suaka Margasatwa dengan luas 530 ha.

Tahun 1961, setelah ditemukan bunga Raflesia Fatma yang langka, statusnya diubah lagi menjadi Cagar Alam. Dengan semakin meningkatnya kebutuhan masyarakat akan tempat rekreasi, maka pada tahun 1978, sebagian kawasan tersebut (37,70 ha) dijadikan Taman Wisata. Pada tahun 1990 dikukuhkan kawasan perairan di sekitarnya sebagai Cagar Alam Laut (470 ha), sehingga luas seluruhnya menjadi 1.000 ha.

Dalam perkembangan selanjutnya, berdasarkan SK Menteri Kehutanan No. 104/Kpts-II/1993 pengusahaan wisata TWA Pangandaran diserahkan dari Direktorat Jenderal Perlindungan Hutan dan Pelestarian Alam kepada Perum Perhutani. Kegiatan wisata yang dapat dilakukan di kawasan konservasi Pangandaran dan sekitarnya adalah: lintas alam, bersepeda, berenang, bersampan, scuba diving, snorking dan melihat peninggalan sejarah.

Selain flora dan fauna, di Pananjung juga terdapat beberapa gua yang menarik dikunjungi, seperti: Gua Panggung, Gua Parat, Gua Lanang, Gua Sumur Mudal dan juga gua peninggalan Jepang saat Perang Dunia II. Tentara Pendudukan Jepang dahulu memang pernah merencanakan kawasan ini sebagai benteng pertahanan mengantisipasi apabila Sekutu menyerang dari arah laut selatan. Hal itu nyatanya tidak terjadi karena Sekutu datang dari utara. Hasilnya gua-gua dan benteng pertahanan itu masih terpelihara dengan baik sampai sekarang.

Selain gua, rupanya kawasan ini juga menyimpan sisa puing-puing peninggalan kerajaan Pananjung, Galuh, yaitu dinamai Batu Kalde. Tidak banyak yang mengetahui cerita di balik peninggalan sejarah tersebut tetapi sudah cukup menjadikan tempat ini memang memiliki beragam daya tarik. Jika Anda memiliki waktu Anda juga bisa menyempatkan diri menyambangi Mata Air Rengganis. Konon cerita dari mulut ke mulut mewartakan mata air ini memiliki khasiat awet muda bagi mereka yang mandi di sana.

Menikmati beragam kejutan Cagar Alam Pananjung adalah kesempatan melihat langsung hutan indah di pesisir selatan dengan beragam daya tariknya. Semoga masyarakat dan wisatawan terus menyadari betapa pentingnya fungsi hutan lindung dan hidup berdampingan saling menguntungkan dengannya. Dengan begitu hutan pun tetap hijau lestari, hewan dapat mencari makan, wisatawan menikmati keindahan alam dan atraksinya, serta tentunya masyarakat setempat mendapat keuntungan dari datangnya wisatawan.

Lokasi

Jika Anda ingin merasakan sebuah resort di satu tempat pada satu waktu. Tidak ada salahnya jika liburan Anda berlabuh di pantai selatan Kabupaten Ciamis, Provinsi Jawa Barat, berbatasan dengan provinsi dan kabupaten Majalengka Kuningan, Kabupaten Cilacap (Jawa Tengah) dan Banjar di utara, timur, dan langsung dengan Samudera Hindia di selatan, dan kota Tasikmalaya.

Taman Wisata Pananjung dapat dituju melalui dua pintu masuk, yaitu pintu di Pantai Barat dan di pintu Pantai Timur. Pilihan yang kedua lebih dekat meskipun Pantai Timur adalah kawasan pelabuhan nelayan. Pantai Timur memiliki ombaknya yang tenang dan lautnya yang dalam tetapi jarang direnangi hanya sekadar untuk memancing atau atraksi banana boat. Kawasan ini berbeda dengan Pantai Barat yang merupakan kawasan wisata dengan banyak restoran, penginapan, toko-toko souvenir, dan beragam kebutuhan wisatawan seperti penyewaan papan selancar kecil, sepeda, atv, tatoo, dan lainnya.

Wisata

Pantai Pananjung mempunyai area yang cukup luas dengan Koordinat 7°42,43’S 108°39,112’E, landai, berpasir putih dan halus, serta gelombang ombak yang ramah tidak membahayakan.
Karena itu kawasan Pantai Pananjung ini menjanjikan memberikan rekreasi air yang menyenangkan, seperti : Snorkling, Surving, Penyewaan Perahu, Berenang, Menikmati Keindahan Taman Laut , Hiasan Karang di Pasir Putih, Berjemur, Berkemah dan bagi anda yang suka tatto maka anda bisa menikmati pemandangan sambil di tatto temporary.
Pantai Pananjung masuk dari Cagar Alam dan Taman Margasatwa Pananjung Pangandaran. Di Cagar Alam dan Taman Margasatwa Pananjung, anda dapat melihat berbagai jenis tumbuhan/flora dan satwa lindung, seperti : Banteng, Rusa dan Kera.

Belum lengkap rasanya jika mengunjungi objek wisata Pantai Pangandaran bila tidak menginjakkan kaki di Taman Wisata Alam (TWA) Pangandaran. Objek wisata ini merupakan satu-satunya objek wisata hutan yang ada di Pangandaran, Kabupaten Ciamis. Keadaan topografi sebagian besar landai dan di beberapa tempat terdapat tonjolan bukit kapur yang terjal.

TWA Pangandaran memiliki kekayaan sumber daya hayati berupa flora dan fauna serta keindahan alam. Hutan sekunder yang berumur 50-60 tahun dengan jenis dominan antara lain laban, kisegel, merong , dan sebagainya. Juga terdapat beberapa jenis pohon peninggalan hutan primer seperti pohpohan kondang, dan benda . Hutan pantai hanya terdapat di bagian timur dan barat kawasan, ditumbuhi pohon formasi Barringtonia, seperti butun, ketapang.

Dengan berbagai ragam flora, kawasan TWA Pangandaran merupakan habitat yang cocok bagi kehidupan satwa-satwa liar, antara lain tando, monyet ekor panjang , lutung , kalong , banteng, rusa, dan landak. Sedangkan jenis burung antara lain burung cangehgar, tlungtumpuk, cipeuw, dan jogjog. Jenis reptilia adalah biawak , tokek, dan beberapa jenis ular, antara lain ular pucuk.

Banyaknya flora dan fauna yang berkembang biak di sana merupakan daya tarik tersendiri. Tidak heran jika TWA Pangadaran tidak pernah sepi dari kunjungan para wisatawan. Selain itu, TWA ini mempunyai berbagai daya tarik lainnya, seperti Batu Kalde, salah satu peninggalan sejarah zaman Hindu. Selain itu, banyak terdapat gua alam dan gua buatan seperti Gua Panggung, Gua Parat, Gua Lanang, Gua Sumur Mudal, dan gua-gua peninggalan Jepang.

Daya tarik lainnya yang berada di TWA, baik yang berada di kawasan cagar alam darat maupun cagar alam laut, adalah Batu Layar, Cirengganis, Pantai Pasirputih di kawasan cagar alam laut. Lalu, padang pengembalaan Cikamal, yang merupakan areal padang rumput dan semak seluas 20 ha sebagai habitat banteng dan rusa. Air terjun yang berada di kawasan cagar alam bagian selatan, dapat ditempuh dengan jalan kaki selama 2 jam melalui jalan setapak.

Sejarah kawasan

Pada tahun 1922, seorang Belanda bernama Eyken membeli tanah pertanian di pananjung Pangandaran, kemudian memindahkan penduduk yang tinggal di daerah yang sekarang menjadi taman wisata alam. Selanjutnya daerah tersebut dikelola sebagai daerah perburuan pada tahun 1931.

Pada tahun 1934, daerah tersebut diresmikan menjadi sebuah wildreservaat dengan keputusan Statblad 1934 nomor 663. Tetapi dengan ditemukannya jenis-jenis tumbuhan penting, termasuk Raflesia patma pada tahun 1961, membuat statusnya diubah menjadi cagar alam, dengan Surat Keputusan Menteri Pertanian No.34KMP / tahun 1961. Akhirnya pada 1978, karena adanya potensi yang dapat mendukung pengembangan pariwisata alam, sebagian wilayah cagar alam yang berbatasan dengan areal permukiman statusnya diubah menjadi taman wisata alam.

Tahun 1990 dikukuhkan pula kawasan perairan di sekitar cagar alam laut (470 ha), sehingga luas kawasan perairan di sekitar Pangandaran seluruhnya menjadi 1.500 ha. Perkembangan selanjutnya berdasarkan SK Menteri Kehutanan No.104/kpts-II/1993, pengusahaan TWA Pangandaran diserahkan kepada Perum Perhutani dan diserahkan fisik pengelolaannya pada 1 November 1999.

TWA Pangandaran mempunyai banyak legenda, seperti legenda Gua Parat. Gua ini dulu tempat bertapa dan bersemedi beberapa pangeran dari Mesir, yaitu Pangeran Kesepuluh (Syekh Ahmad), Pangeran Kanoman (Syekh Muhammad), Pangeran Maja Agung, dan Pangeran Raja Sumenda. Di dalam gua ini terdapat dua kuburan sebagai tanda bahwa di tempat inilah Syekh Ahmad dan Muhamad menghilang (tilem).

Gua Panggung

Menurut cerita, yang berdiam digua ini adalah Embah Jaga Lautan atau disebut pula Kiai Pancing Benar. Beliau merupakan anak angkat dari Dewi Loro Kidul dan ibunya menugaskan untuk menjaga lautan di daerah Jabar dan menjaga pantai Indonesia pada umumnya. Oleh karena itu, beliau disebut Embah Jaga Lautan.

Gua Lanang

Gua ini dulunya merupakan keraton pertama Kerajaan Galuh. Sedangkan keraton yang kedua terdapat di Karang Kamulyan Ciamis. Raja Galuh adalah laki-laki ( lanang ) yang sedang berkelana.

OLYMPUS DIGITAL CAMERA - Jawa Barat : Pantai Pananjung dan Taman Wisata Alam (TWA) Pangandaran, Ciamis – Jawa Barat
OLYMPUS DIGITAL CAMERA - Jawa Barat : Pantai Pananjung dan Taman Wisata Alam (TWA) Pangandaran, Ciamis – Jawa Barat

Batu Kalde atau Sapi Gumarang

Di tempat ini, menurut cerita, tinggal seorang sakti yang dapat menjelma menjadi seekor sapi yang gagah berani dan sakti. Sapi Gumarang adalah nakhoda kapal.

Cirengganis

Cerita ini berawal dari adanya sebuah pemandian berupa sungai kepunyaan seorang raja bernama Raja Mantri. Pada suatu hari, Raja Mantri pergi untuk melihat-lihat pemandiannya. Kebetulan waktu itu Dewi Rangganis dan para inangnya sedang mandi. Karena terdorong oleh perasaan hatinya, Raja Mantri mengambil pakaian Dewi Rangganis. Karena kesal, Dewi Rangganis kemudian berkata, barang siapa menemukan bajunya, bila perempuan akan dijadikan saudara dan bila laki-laki akan dijadikan suami.

Galeri dari cerita tentang Pantai Pananjung dan Taman Wisata Alam (TWA) Pangandaran, Ciamis – Jawa Barat

Ada 4 potret di dalam Pantai Pananjung dan Taman Wisata Alam (TWA) Pangandaran, Ciamis – Jawa Barat cerita. Klik thumbnail dibawah ini untuk melihat semua 4 potret high-res.

OLYMPUS DIGITAL CAMERA - Jawa Barat : Pantai Pananjung dan Taman Wisata Alam (TWA) Pangandaran, Ciamis – Jawa BaratOLYMPUS DIGITAL CAMERA - Jawa Barat : Pantai Pananjung dan Taman Wisata Alam (TWA) Pangandaran, Ciamis – Jawa Baratpantai pananjung - Jawa Barat : Pantai Pananjung dan Taman Wisata Alam (TWA) Pangandaran, Ciamis – Jawa BaratOLYMPUS DIGITAL CAMERA - Jawa Barat : Pantai Pananjung dan Taman Wisata Alam (TWA) Pangandaran, Ciamis – Jawa Barat
Diposting pada 12 September 2014 - Oleh tanzil - Kategori Jawa Barat.
Tag: Tempat wisata di Ciamis, wisatawan, konservasi, Cagar Alam Pananjung, pemandangan, pohon, fauna .

Apa pendapatmu tentang Pantai Pananjung dan Taman Wisata Alam (TWA) Pangandaran, Ciamis – Jawa Barat

Tinggalkan Komentarmu soal Pantai Pananjung dan Taman Wisata Alam (TWA) Pangandaran, Ciamis – Jawa Barat Dibawah ini:

Artikel Terbaru:

Pantai Lembah Putri, Kalipucan
Pantai Lembah Putri merupakan pantai yang masih alami dan berhadapan langsung dengan Samudera ...

Pantai Mailan Makbon, Sorong &
Pantai Mailan Makbon – Kota Sorong memang terkenal akan wisata Baharinya apalagi bagian ...

Pantai Gedambaan, Kota Baru â€
Pantai Gedambaan adalah pantai yang indah yang terletak di Kotabaru, Kalimantan Selatan. Pantai ...

Pulau Tomia, Wakatobi – Sula
Pulau ini adalah salah satu dari puluhan pulau yang berada di gugusan kepulauan ...

Gabung Yuk dengan Komunitas Pecinta Pantai Indonesia di FB, Klik Like:

Lokasi Pantai di Indonesia

Topik Populer

Pantai Populer

Pantai Karang Hawu, Sukabumi – Jaw
Pulau Belitong – Ingin Mati Tua Sa
Pantai Maneron Sepulu sang perawan di Ma
pantai Kamali, Bau Bau – Sulawesi
Pantai Balat, Sumbawa – NTB
Pesona Pantai Lampuuk Aceh
Gili Ketapang, Probolinggo – Jawa Timu
Kepulauan Ayau, Raja Ampat – Papua

Indek Artikel : A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z - 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Indek Gambar : A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z - 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9

Semua artikel pada web ini adalah hak cipta dari pasirpantai.com, atau sumber lain yang dicantumkan.
Semua gambar, foto dan video pada web ini adalah hak cipta dari pemiliknya.