Pantai Kampung Baru, Bulungan – Kalimantan Utara

Rating: 88 out of 100, by 115 users
Rumah Panggung Masyarakat di sekitar Pantai Kampung Baru - Kalimantan : Pantai Kampung Baru, Bulungan – Kalimantan Utara

Berjarak sekitar kurang lebih 90 Km dari kota Tanjung Selor, Kampung Baru-Mangkupadi merupakan desa paling timur di Kabupaten Bulungan provinsi Kalimantan Utara. Perjalanan menuju desa ini membutuhkan waktu sekitar 3-4 jam bila menggunakan sepeda motor dengan kecepatan rata-rata 50 km/jam.

Sebenarnya jarak kampung baru dengan kota Tanjung selor tidak terlalu jauh, hanya saja kondisi jalanan yang rusak dan masih ada yang belum di aspal mengakibatkan perjalanan membutuhkan waktu yang cukup lama.

Secara teritorial daerah kampung baru masih termasuk dalam wilayah desa Mangkupadi kecamatan Tanjung Palas Timur. Kampung baru hanya memiliki dua RT yaitu RT VI dan VII. Penduduk di kampung baru menggantungkan sebagian hidupnya dengan melaut dan bekerja di bagan.

Bagan atau biasa disebut jermal bila di sumatera merupakan pondok untuk memancing yang terletak sekitar 5-10 Km dari lepas pantai. Bagan ini biasanya didirikan diatas permukaan laut yang memiliki kedalaman  sekitar > 20 m. Pondok kecil dan lantai di bagan dibuat dalam bentuk persegi empat dengan lubang di tengahnya untuk menurunkan jala dan pancing.

Berdasarkan cerita masyarakat setempat asal mula penduduk menempati kampung baru adalah sejak 20 tahun yang lalu. Penduduk yang menempati desa pada awalnya adalah suku bajo, lalu diikuti oleh orang bugis yang berdatangan dari sulawesi dan wilayah perbatasan malaysia.

Pada awalnya letak posisi kampung bukan berada pada tempat sekarang ini melainkan berada di sebelah selatan sungai kampung baru. Menurut narasumber dari warga kampung baru, mereka memindahkan letak kampung karena penghuni/makhluk gaib yang mendiami kampung mereka marah karena warga kampung salah memberi makan, seperti beras merah dan hitam yang tidak disukainya. Sehingga berangsur-angsur warga yang mendiami kampung tersebut meninggal dan mitosnya bahwa siapa yang mengantar orang meninggal dihari itu maka ia akan mati di keesokan harinya.

Akhirnya satu persatu warga mengungsi ke sebatik dan sulawesi untuk menyelamatkan diri. Hingga pada tahun 1994 mereka kembali lagi dan mendirikan kampung baru di utara lokasi kampung yang dulu.

Kondisi kampung baru saat ini mulai tertata, rumah-rumah berjejer agak jauh dari bibir pantai. Fasilitas pendidikan mulai dari SD-SMP telah tersedia, hanya saja untuk SMA hanya tersedia di desa Mangkupadi. Untuk listrik masyarakat mengandalkan genset yang dinyalakan pada malam hari, sementara untuk air minum dan mandi menggunakan air hujan dan sumur galian.

Kegiatan yang dapat dilakukan :

Tracking  di Pantai

Kampung baru memiliki pantai yang cukup panjang dan pasir yang bersih. Berenang dan bermain pasir merupakan kegiatan yang dapat dilakukan, karena keadaan ombak selat makassar yang cukup tenang dan garis pantai yang panjang sehingga cukup aman untuk melakukan beberapa kegiatan tersebut.

Menikmati Sunrise di Ujung Muara

Muara sungai kampung baru terletak sekitar 500 Meter dari kampung yang terletak di dekat dermaga perahu nelayan. Letak kampung baru yang berada pada sisi timur kabupaten Bulungan memiliki keuntungan tersendiri yaitu dapat melihat matahari pertama kali di daratan kalimantan.

Kegiatan nelayan di pagi hari merupakan hal unik yang dapat kita amati dan ketahui. Nelayan melakukan proses “Nge-Roll” di sepanjang pinggiran bibir pantai untuk mencari udang dan kerang dengan menjalankan pengeruk pasir yang terdapat di kapal.

Memancing

Bila berkunjung ke kampung baru, jangan lewatkan kesempatan untuk memancing. Posisi kampung yang berada di dekat selat makassar merupakan jalur ikan yang cukup banyak. Beragam jenis ikan dapat ditangkap di daerah ini. Di dermaga sekalipun, kita dapat memancing ikan di pagi hari maupun sore hari. Jika ada tumpangan kapal, maka lokasi memancing dapat bergeser ke karang tigau untuk mencari ikan yang lebih bervariasi.

Sisi Lain Kampung Baru :

Selain beberapa kegiatan diatas, kampung baru juga menyimpan beberapa pemandangan unik yang dapat kita jumpai dengan menyusuri wilayah kampung dan sekitarnya. Rumah-rumah dibangun dengan model panggung, khas dengan adat Sulawesi, jalan setapak yang mengitari desa, keramah tamahan warga kampung baru dan beberapa spesies nephentes (kantung semar).

Transportasi

Untuk menuju desa kampung baru maka kendaraan yang dapat digunakan adalah sepeda motor dan mobil. Bila menggunakan jasa travel mobil maka dikenakan biaya 200000 IDR/Orang, dengan tambahan 50000 bila sampai kampung baru. Rute yang dapat diambil adalah sebagi berikut.

Tanjung Selor –> Jl.Raya Jelarai –> Jembatan Sungai Selor –> KM 9 (Ruhui Rahayu) –> Sajau –> Sajau Pura –> Binai –> Mangkupadi –> Kampung Baru

Desa ini berbatasan sebelah selatan dengan desa Gosong Panjang, sebelah timur berbatasan dengan desa Tatamekar, sebelah utara dengan desa Tapian Balai dan sebelah barat berbatasan dengan garis pantai Laut Jawa.

Kampung Baru sebuah desa yang relatif muda dan baru berkembang pada tahun 2002, kondisi jumlah penduduk dan luas wilayah lebih layak disebut dusun/kampung. Rumah penduduk tersebar sepanjang jalan IBT-Lontar. Pusat konsentrasi penduduk dan aktivitas ekonomi berpusat di kawasan pertigaan Pelabuhan Cina. Di desa ini hidup rukun bermacam suku bangsa dan agama pendatang yang bekerja di PT Indonesia Bulk Terminal berdampingan dengan penduduk asli yang mayoritas etnis Mandar.

Mata pencaharian yang terbesar adalah nelayan dan berkebun. Desa ini memiliki potensi perikanan yang tinggi namun tidak terkelola dengan baik, juga memiliki areal yang cocok untuk tambak cukup luas terhampar namun belum mendapat sentuhan sama sekali. Lokasi yang sangat dekat dengan kawasan Ekonomi khusus Mekarputih, menjadikan desa ini sebagai penyangga utama.

Senandung Mangrove pantai Kampung Baru

Kampung Baru, Penajam Paser Utara (PPU) sungguh memesona pandangan mata. Untuk mencapai Pantai Kampung Baru cuma memerlukan perjalanan sekitar 40 menit dari Dermaga Chevron Indonesia Company (CICo) di PPU dengan kendaraan roda empat dengan kecepatan dibawah 70 km/jam, karena jalan menuju ke sana sudah beraspal, meski ada sedikit badan jalan yang belum tersentuh polesan aspal.

Selain hamparan pasir putih, tatapan kita juga akan terpana dengan rimbunan hijau daun-daun tumbuhan mangrove/bakau. Dan yang menjadi pertanyaan, apakah kawasan mangrove yang tampak hijau itu tumbuh dengan sendirinya tanpa sentuhan tangan-tangan terampil, sehinga kelestariannya tetap terjaga.

Sunrise Di Muara Sungai - Kalimantan : Pantai Kampung Baru, Bulungan – Kalimantan Utara
Rumah Panggung Masyarakat di sekitar Pantai Kampung Baru - Kalimantan : Pantai Kampung Baru, Bulungan – Kalimantan Utara

Hutan mangrove merupakan habitat berlindung, mencari makan, berkembang biak bagi berbagai jenis biota air seperti kepiting, udang dan ikan. Hanya dari dari permukaan perairan bisa terlihat beratus-ratus hingga ribuan bahkan jutaan ekor udang dan ikan yang berenang di bawah akar mangrove. Tidak hanya biota  air, fauna lain pun terlihat jelas dari pandangan saat air surut. Puluhan ekor burung, seperti bangau serta monyet-monyet terlihat sedang mencari makan.

Mangrove merupakan tumbuhan tropis yang komunitas tumbuhnya didaerah pasang surut dan sepanjang garis pantai, seperti tepi pantai, muara laguna (danau dipinggir laut dan tepi sungai) yang dipengaruhi oleh kondisi pasang surut air laut. Menurut FAO (Food and Agriculture Organization (1952) definisi mangrove adalah pohon dan semak-semak yang tumbuh dibawah ketinggian air pasang tertinggi.

Hutan mangrove dapat tersebar luas dan tumbuh rapat di mulut sungai besar di daerah tropis, tetapi didaerah pesisir pantai pegunungan, hutan mangrove tumbuh di sepanjang garis pantai yang terbatas dan sempit. Perluasan hutan mangrove banyak dipengaruhi oleh topografi daerah pedalaman.

Di Indonesia diperkirakan terdapat 202 jenis tumbuhan mangrove, meliputi 89 jenis pohon, 5 jenis palma, 19 jenis pemanjat, 44 jenis herba tanah, 44 jenis epifit dan 1 jenis paku yang terbagi menjadi 2 kelompok yaitu mangrove sejati (true mangrove) dan mangrove ikutan (asociate).

Namun, semua itu akan musnah jika manusia di sekitarnya tak memiliki kepedulian sedikit pun. Beruntunglah Kampung Baru, PPU dihuni oleh sejumlah warga yang memiliki hatinurani dengan kepedulian yang tinggi, terutama kaum perempuannya. Juga didukung oleh CICo dengan program Tanggung Jawab Sosial (TJS) atau COMDEV. CICo memang tak menutup mata dan terus mendukung program-program pemerintah yang dapat memberikan kontribusi positif bagi peningkatan kualitas hidup masyarakat di area operasi.

Jalinan kebersamaan antara Kelompok Usaha Wanita (KUW) “Bina Bersama” dengan perusahaan yang bekerja sama melakukan konservasi hutan mangrove di area tempat tinggal mereka diawali pada tahun 2003, dan itu terus berkelanjutan.

Merupakan salah satu implementasi dari Pilar CSR, yaitu 3 P (Planet, People, dan Profit). Dan dari jalinan kebersamaan sejak 2003 silam itu, KUW Bina Bersama terus menanam dan menanam sekaligus juga melakukan pembibitan. Tahun 2006 dengan didukung pemerintah setempat dan CICo, KUW Bina Bersama kembali menanam 3 ribu bibit mangrove di lahan yang juga makin luas, sudah mencapai 10 ha.

Tentu saja makin banyak bibit yang ditanam dan dengan lahan yang makin luas, maka makin besar pula tantangannya. Sementara jumlah anggota KUW Bina Bersama tetap 15 orang, meski para suami dan anak-anak mereka tidak berpangku tangan melihat istri dan ibu mereka hampir setiap saat berendam di air ketika menanam maupun merawat pohon-pohon mangrove/bakau itu.

Terlebih lagi, tidak semua bibit mangrove yang ditanam berhasil tumbuh sesuai dengan harapan. Kadang yang mati mencapai separuh dari jumlah bibit yang ditanam, sehingga Siti Rukiah dan anggotanya harus melakukan penyulaman atau mengganti bibit yang tidak berhasil tumbuh.

 

 

Kumpulan Gambar dari info tentang Pantai Kampung Baru, Bulungan – Kalimantan Utara

Ada 4 potret di dalam Pantai Kampung Baru, Bulungan – Kalimantan Utara info. Klik thumbnail dibawah ini untuk melihat semua 4 potret high-res.

Pantai Kampung Baru Kalimantan - Kalimantan : Pantai Kampung Baru, Bulungan – Kalimantan UtaraRumah Panggung Masyarakat di sekitar Pantai Kampung Baru - Kalimantan : Pantai Kampung Baru, Bulungan – Kalimantan UtaraSunrise Di Muara Sungai - Kalimantan : Pantai Kampung Baru, Bulungan – Kalimantan UtaraDermaga Kayu Pantai Kampung Baru - Kalimantan : Pantai Kampung Baru, Bulungan – Kalimantan Utara
Diposting pada 28 June 2014 - Oleh tanzil - Kategori Kalimantan.
Tag: pesisir pantai, monyet, Foto Kampung Baru, muara sungai, konservasi, Bulungan, Pantai Pulau Kampung Baru .

Apa pendapatmu tentang Pantai Kampung Baru, Bulungan – Kalimantan Utara

Tinggalkan Komentarmu soal Pantai Kampung Baru, Bulungan – Kalimantan Utara Dibawah ini:

Artikel Terbaru:

Pulau Datu, Tanah Laut – Kal
Pulau Datu adalah sebuah pulau kecil yang masuk dalam wilayah Kabupaten Tanah Laut, ...

Lombok dan Gili-gilinya, Indah
Sepanjang hari bersahabat dengan kemacetan di kota Jakarta, berangkat ngantor mata hari blon ...

Pantai Merak Belantung Kaliand
Pantai Merak Belantung atau juga di kenal dengan pantai embe terletak di sebuah ...

Pantai Ulee Rubek, Lhokseumawe
Pantai Ulee Rubek – Bingung mencari lokasi wisata terutama pantai yang menawan di ...

Gabung Yuk dengan Komunitas Pecinta Pantai Indonesia di FB, Klik Like:

Lokasi Pantai di Indonesia

Topik Populer

Pantai Populer

Pantai Sayang Heulang, Garut – Jawa Ba
Pantai Tanjung Batu, Pemangkat – Kalim
Pantai Namalatu, Ambon – Maluku
Pantai Goa Cemara, Bantul – Yogyak
Pantai Alue Naga – Banda Aceh
Pantai Ama Hami, Bima – NTB
Pulau Tiga, Dua, Satu Di Selatan Ambon &
Pantai Tanjung Bastian, Wini – Tim

Indek Artikel : A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z - 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Indek Gambar : A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z - 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9

Semua artikel pada web ini adalah hak cipta dari pasirpantai.com, atau sumber lain yang dicantumkan.
Semua gambar, foto dan video pada web ini adalah hak cipta dari pemiliknya.