Keindahan yang disuguhkan lautan Raja Ampat seakan tak pernah ada habisnya bahkan di setiap sudutnya ternyata masih mampu memberikan pesona alam yang luar biasa cantiknya.
Ratusan pulau yang ada membentuk gugusan-gugusan kepulauan yang sudah sangat terkenal namanya di mata dunia. Salah satunya adalah Kepulauan Pianemo ini, merupakan gugusan pulau-pulau kecil yang sangat indah dan eksotis untuk dikunjungi.
Lokasi Dan Transportasi
Kepulauan Pianemo merupakan gugusan pulau kecil yang berada di Kabupaten Raja Ampat, Provinsi Papua Barat. Transportasi yang sering digunakan untuk menuju kesini biasanya dengan menggunakan kapal cepat, hal ini dikarenakan jarak tempuhnya yang lumayan jauh dari ibu kota Raja Ampat.
Untuk menuju kesini, sebelumnya anda dapat mencari jadwal penerbangan yang melayani ke Sorong. Setibanya di bandara Domine Eduard Osok di Sorong, anda dapat melanjutkan perjalanan menuju ke Pelabuhan Sorong. Anda dapat berjalan kaki keluar bandara menuju ke jalan utama untuk menemukan angkot yang menuju ke Pelabuhan.
Ongkos angkot ini sekitar Rp 3.000 per orang. Alternatif lainnya jika anda datang berombongan atau membawa banyak barang, ada baiknya dengan menyewa mobil yang ada di bandara, harga sewa biasanya berkisar antara Rp 400.000 – Rp 500.000 per harinya, dengan menyewa mobil maka anda tidak perlu lagi bersusah untuk berjalan keluar bandara, selain itu pula jika waktu anda terbatas untuk mengejar jadwal keberangkatan kapal maka pilihan ini dapat menjadi alternatifnya.
Saat sudah tiba di Pelabuhan Sorong, anda dapat langsung membeli tiket kapal. Sebenarnya ada beberapa jenis pilihan kapal yang bisa anda gunakan, namun jika ingin lebih berhemat anda bisa menggunakan kapal rakyat milik pemerintah setempat yang melayani rute ke Waisai, ibu Kota Raja Ampat.
Ongkosnya sekitar Rp 120.000 per orang dengan jadwal keberangkatan setiap harinya pukul 14.00 WIT. Waktu tempuh selama penyeberangan ini sekitar dua jam perjalanan, jadi anda dapat tiba di Waisai pada sore harinya, masih cukup waktu jika anda ingin mencari penginapan disana nantinya.
Keesokan harinya di Waisai anda dapat menyewa kapal motor seharian milik masyarakat setempat untuk mengantar anda menuju Kepulauan Pianemo, dengan jarak tempuh dari Waisai menuju Kepulauan ini sekitar dua jam perjalanan.
Wisata
Kepulauan Pianemo merupakan salah satu dari beberapa gugusan pulau kecil yang ada di Raja Ampat. Panorama alam kepulauan ini tidak kalah indahnya dengan gugusan kepulauan lain, dimana terdapat pulau-pulau kecil yang ditumbuhi pepohonan hijau, nampak anggun dan sangat cantik di pandang mata.
Air lautnya sangat bening serta berwarna biru kehijauan pada tiap pulau-pulau kecilnya merupakan pemandangan alam yang sangat indah dan sayang untuk di lewatkan. Bahkan dari atas kapal pun kita bisa melihat kehidupan biota bawah laut seperti ikan dan terumbu karangnya, biasanya pada musim-musim bukan penghujan terkadang pemandangan bawah laut ini akan lebih jelas terlihat.
Selama perjalanan menuju kesini anda akan disuguhkan dengan pemandangan luar biasa indah lainnya, dijamin tidak akan membuat anda bosan selama di atas kapal. Setibanya di kawasan Kepulauan, anda akan diajak berkeliling mengitari gugusan pulau-pulau yang ada disini.
Kapal motor akan bergerak sangat lambat disini, jadi anda dapat menyaksikan pemandanganya lebih lama, anda dapat naik ke atap kapal untuk berfoto ria atau jika mau, pada titik tertentu anda bisa meminta kapal untuk berhenti sejenak.
Suasana di Kepulauan ini sangat tenang dan sepi, jauh dari suara bising kendaraan. Sangat cocok bagi anda yang ingin bersantai menghilangkan penat. Air lautnya yang tenang dan sangat bening membuatnya tampak sempurna, pada setiap sisi pulaunya terdapat pantulan warna langit dan bayangan pulau yang menghadirkan campuran warna biru menghijau, apalagi dengan adanya batuan koral yang semakin memperkaya gradasi warna air lautnya.
Setelah kapal berkeliling di setiap gugusan pulau ini maka kapal akan berhenti pada sebuah tebing. Anda dapat mendaki tebing tersebut dengan dibantu oleh pemandu. Dari atas tebing ini anda akan disuguhkan dengan pemandangan hamparan pulau-pulau yang termasuk dalam gugusan kepulauan Pianemo. Sangat luar biasa indahnya.
Masih banyak kegiatan lain yang bisa anda lakukan di Kepulauan ini, seperti snorkeling di perairannya. Pemandangan bawah laut disini sangat sayang untuk dilewatkan karena tak kalah cantiknya dengan yang sudah anda lihat sebelumnya. Di beberapa pulaunya pun terdapat pasir putih yang sangat bersih, anda dapat menginjakkan kaki disana untuk sekedar bersantai sambil menikmati suguhan pesona alam sekitarnya.
Masyarakat di sekitar Pianemo menyebutnya sebagai ‘ Wayag Kecil ‘. Ini karena pemandangannya dari atas bukit karang terjal, mirip gugusan pulau di Wayag yang telah mendunia itu, tapi dalam ukuran yang lebih mini.
Ada tiga bukit yang biasa dijadikan jalur trek di sini. Bukit berketinggian sekitar 15 meter di Tanjung Bintang, Bukit Gundul yang tingginya sekitar 30 meter, dan yang paling tinggi 40 meter.
Jangan berpikir di sana telah disediakan jalur trek untuk wisatawan. Mengenakan sepatu khusus trek atau sepatu dari karet yang tertutup akan sangat membantu dan mencegah cedera akibat terpeleset atau tergores karang setajam pisau.
Bawalah hanya kamera, atau smartphone, dan botol air saat mendaki. Jangan terburu-buru saat mendaki dan menuruninya. Pemandangan dari puncak-puncak bukit sangat menakjubkan. Dari Bukit Gundul, traveler akan paham kenapa Pianemo disebut Wayag Kecil.
Bedanya, gugusan pulau karang di Wayag lebih besar dan memanjang. Sedangkan di Pianemo, gugusan pulau karangnya lebih kecil dan membentuk garis horisontal.
Dari atas puncak bukit di Tanjung Bintang, laut yang dikepung gugusan pulau membentuk seperti bintang. Dari atas puncak-puncak bukit tersebut, karang di dasar laguna berwarna hijau toska masih bisa terlihat.
Sangat disarankan memulai trek di sini sejak pukul delapan pagi agar tidak terlalu panas. Lalu Anda bisa beristirahat di pondok penjagaan kawasan Pianemo.
Di antara rimbun pohon bakau di belakang pondok, ada semacam kolam alami yang dihuni ikan sarden. Burung-burung bangau pun tak sungkan mencari ikan di depan pondok. Tapi dilarang memancing atau mengambil apa pun di Pianemo karena termasuk kawasan yang dilindungi.
Pemandangan dari puncak Bukit
Pemandangan dilihat dari puncak bukit Pianemo ini sangat menakjubkan dan tidak pernah dijumpai di belahan bumi lain. Dari atas bukit ini Wisatawan bisa melihat hamparan pulau karang berbagai ukuran. Salah satunya adalah Pulau Wayag, karena kalau dilihat dari atas bukit terlihat bayangan seperti wayag, maka oleh orang setempat disebut pulau wayang yang namanya kini sudah mendunia.
Uniknya karang karang di daearah ini masih hidup yang setiap tahun terlihat makin bertambah tinggi. DIsekitar karang Bukit Pianemo bisa dilihat dasar laguna berwarna hijau toska. Dan pemandangan langka yang eksotis tersebut membuat orang terlena dan ingin berlama lama menikmati keindahanya . Untuk menuju lokasi tempat wisata terkenal ini kalau dari Kota Waisai Ibukota Raja Ampat masih membutuhkan waktu sekitar 2 jam perjalanan air dengan menggunakan kapal motor speed boat.
Untuk naik ke Pianemo kita mesti menanjak bukit dengan kemiringan 80 derajat. Dimana jika tidak hati-hati maka akan terpeleset dan sudah pasti mendapatkan lecet-lecet. Ada baiknya kita mempersiapkan diri dengan kondisi fisik yang baik, menggunakan sendal gunung ataupun sepatu dan jangan lupa sarung tangan. Persiapan fisik dan kelengkapan yang baik akan sangat membantu memperlancar perjalanan kita ke bukit Pianemo.
Dan sebaiknya datanglah di pagi hari, sehingga tidak terjadi penumpukan wisatawan. Karena lokasi diatas puncak bukit sangat terbatas yang ada kita harus mengantri untuk naik, dikarenakan pengunjung yang lain sudah menanti dibawah. Sehingga waktu untuk bernarsis ria dan mengambil foto pemandangan akan sangat terbatas.
Kisah Legenda Empat Raja
Terdapat beberapa versi cerita mengenai asal-usul penamaan Raja Ampat yang diwariskan turun-temurun dari generasi ke generasi di dalam kehidupan masyarakat asli kepulauan Raja Ampat. Salah satu versi dari cerita ini adalah sebagai berikut :
Pada suatu saat di Teluk Kabui Kampung Wawiyai ada sepasang suami istri pergi ke hutan (sebagai perambah hutan) untuk mencari makanan, ketika mereka tiba di tepi Sungai Waikeo (Wai artinya air, kew artinya teluk) mereka menemukan enam butir telur naga. Telur-telur tersebut disimpan dalam noken (kantong) dan dibawa pulang, sesampainya di rumah telur-telur tersebut disimpan dalam kamar. Ketika malam hari mereka mendengar suara bisik-bisik, betapa kagetnya mereka ketika mereka melihat di dalam kamar ternyata ke-lima butir telur telah menetas berwujud empat anak laki-laki dan satu anak perempuan, semuanya berpakaian halus yang menunjukkan bahwa mereka adalah keturunan raja.
Sampai saat ini belum jelas siapa yang memberikan nama kepada anak-anak tersebut tapi kemudian diketahui bahwa masing-masing anak bernama :
1. War menjadi Raja di Waigeo.
2. Betani menjadi Raja di Salawati.
3. Dohar menjadi Raja di Lilinta (Misool)
4. Mohamad menjadi Raja di Waigama (Batanta)
Sedangkan anak yang perempuan (bernama Pintolee), pada suatu ketika anak perempuan tersebut diketahui sedang hamil dan oleh kakak-kakaknya Pintolee diletakkan dalam kulit bia (kerang) besar kemudian dihanyutkan hingga terdampar di Pulau Numfor. Satu telur lagi tidak menetas dan menjadi batu yang diberi nama Kapatnai dan diperlakukan sebagai raja bahkan di beri ruangan tempat bersemayam lengkap dengan dua batu yang berfungsi sebagai pengawal di kanan-kiri pintu masuk bahkan setiap tahunnya dimandikan dan air mandinya disiramkan kepada masyarakat sebagai babtisan untuk Suku Kawe. Tidak setiap saat batu tersebut bisa dilihat kecuali satu tahun sekali yaitu saat dimandikan.
Oleh karena masyarakat sangat menghormati keberadaan telur tersebut maka dibangunlah sebuah rumah ditepi Sungai Waikeo sebagai tempat tinggalnya dan hingga kini masih menjadi objek pemujaan masyarakat.
Tips
1. Usahakan untuk tiba di Sorong pukul 12.00 WIT agar anda mempunyai waktu untuk beristirahat sebelum melanjutkan perjalanan kembali dengan menggunakan kapal.
2. Persiapkan barang bawaan anda secukupnya saja, jangan sampai menjadi beban dalam perjalanan. Jangan lupakan kamera beserta baterai cadangannya karena akan sangat banyak tempat-tempat indah yang tentunya tidak ingin anda lewatkan begitu saja.
3. Datanglah kesini pada saat bukan musim penghujan karena pada waktu tersebut pemandangan bawah lautnya dapat lebih jelas terlihat. Berangkatlah pula pada siang hari, walaupun cuaca akan sangat terik namun hal tersebut akan sebanding dengan panorama alam yang nantinya anda saksikan.
4. Bawalah obat-obatan pribadi seperti obat malaria dan obat anti mabuk laut serta pastikan anda membawa air mineral yang cukup di dalam tas. Bawalah pula topi dan sunblock untuk melindungi anda dari terik matahari. Gunakan pakaian yang berbahan katun dan ringan agar nyaman selama dalam perjalanan.
NB : Picture By Vinska Piette ( 2014 )
Ada 11 gambar di dalam Kepulauan Pianemo ( kepulauan Fam ), Raja Ampat – Papua cerita. Klik thumbnail dibawah ini untuk melihat semua 11 gambar high-res.
Artikel Terbaru:
Kepulauan Wayag, Raja Ampat Saat ini Indonesia Khususnya Papua mempunyai tujuan wisata baru yang sedang menjadi incaran ...
Pantai Mailan Makbon, Sorong &Pantai Mailan Makbon – Kota Sorong memang terkenal akan wisata Baharinya apalagi bagian ...
Pantai Poto Batu, Sumbawa RPantai Poto Batu – Tak akan pernah ada habisnya jika membicarakan keindahan alam ...
Pantai Werur, Sorong – PBegitu banyak tempat wisata Bahari yang ada di Tanah Papua. Keindahan alamnya yang ...
Gabung Yuk dengan Komunitas Pecinta Pantai Indonesia di FB, Klik Like:
Lokasi Pantai di Indonesia
Topik Populer
Indek Artikel : A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z - 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Indek Gambar : A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z - 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Semua artikel pada web ini adalah hak cipta dari pasirpantai.com, atau sumber lain yang dicantumkan.
Semua gambar, foto dan video pada web ini adalah hak cipta dari pemiliknya.
Tinggalkan Komentarmu soal Kepulauan Pianemo ( kepulauan Fam ), Raja Ampat – Papua Dibawah ini: