Banggai Kepulauan termasuk dalam kawasan wilayah yang memiliki keunikan tersendiri. Wilayah ini terdiri dari pulau besar, pulau kecil, pegunungan dan perbukitan. Di pedalaman tersebar beraneka ragam flora dan fauna, pesisir pantai kaya akan keanekaragaman ekosistem laut, seperti hutan bakau, padang , tipe – tipe serta biota laut lainnya.
Salah satu potensi alam yang dimiliki oleh Kabupaten Banggai Kepulauan adalah ikan hias, di antaranya Ikan Cardinal (cardinalfishers). Ikan ini merupakan salah satu satwa endemik Sulawesi. Tubuhnya yang berukuran kecil namun memiliki mulut besar serta memiliki garis atau bintik – bintik warna adalah salah satu keunikan ikan ini. Pada umumnya, ikan betina memiliki lebih banyak warna daripada ikan jantan.
Pada malam hari, ikan kardinal (cardinalfishers) mencari makan di sekitar daerah terumbu karang, dengan memakan krustasea kecil, seperti kepiting dan udang kecil serta memakan zooplankton. Sebaliknya pada siang hari, ikan ini bersembunyi di dalam gua atau di antara sela – sela terumbu karang.
Keunikan lain dari Ikan Kardinal, antara ikan betina dengan ikan jantan dapat saling melakukan kerjasama. Ketika ikan betina melepaskan telunya yang jumlahnya dapat mencapai 3000 butir, oleh si ikan jantan telur – telur ini akan dierami dengan menyimpannya di dalam rongga mulutnya yang besar, dan menjaganya sampai menetas selama kurang lebih 8 hari.
Selain terdapat Ikan Kardinal dengan keunikannya, kabupaten yang sebagian besar wilayahnya adalah laut ini juga memiliki potensi bahari lainnya. Bila dibandingkan dengan luas daratannya, luas hamparan laut yang dimiliki Kabupaten Bangkep ini lima kali lipat luas daratan. Dengan wilayah geografis kepulauan dan laut yang luas, wilayah ini kaya akan keindahan laut, pantai, dan pulau – pulau kecil yang mempesona. Ini tentunya memiliki potensi wisata bahari yang besar.
Pulau Togong potil, Lamopilogot, Bone Baru, Pulau Bandang, Malalatan, Kombongan, Pulau Pante, Pulau Setan dan Tolobundu merupakan tempat cocok untuk wisata pantai dan wisata bawah laut.
Pulau Dua merupakan maskot pariwisata Kabupaten Banggai, terletak di Desa Kampangar, Kecamatan Balantak. Pulau dua memiliki panaroma yang sangat indah, cantik dan asri. Gunung batu yang tumbuh dari bawah laut menambah exotisnya Pulau Dua. Dengan pantainya yang dikelilingi pasir putih serta ditumbuhi pepohonan yang berbaris rapi, membuat suasana di Pulau Dua penuh ketenangan dan kesejukan.
Lokasi dan akses
Kabupaten Banggai Kepulauan merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Sulawesi Tengah, memiliki ibukota Salakan. Kota ini terletak di Pulau Peleng yang merupakan pulau terbesar di kabupaten yang terdiri dari banyak pulau ini.
Kabupaten ini sebelumnya merupakan kesatuan wilayah dengan Kabupaten Banggai. Berdasarkan Undang – Undang Nomor 51 Tahun 1999 menetapkan pulau – pulau di tengah lautan tersebut menjadi daerah otonomi Banggai Kepulauan, sementara kabupaten induk tetap disebut Kabupaten Banggai dan pemekarannya disebut Kabupaten Banggai Kepulauan (Bangkep).
Untuk mencapai Bangkep perlu menggunakan berbagai jenis transportasi. Rute perjalanan bisa diawali dengan terbang dari Bandara Soekarno – Hatta (kalau dari Jakarta), atau Bandara Juanda (dari Surabaya) menuju Bandara Sultan Hasanuddin di Makasar, biasanya transit kurang lebih 30 menit lalu perjalanan dilanjutkan dengan penerbangan ke Bandara Bubung Luwuk. Dari Kota Luwuk, untuk mencapai Kabupaten Banggai Kepulauan kita menggunakan transportasi “kapal kayu” yang secara reguler beroperasi tiap hari. Jika ingin membayangkan “kapal kayu” hampir sama dengan kapal kayu yang ditumpangi pada saat mau pergi ke kepulauan seribu dari muara angke ke pulau tidung sambil menikmati pemandangan lautnya sangat menyenangkan.
Untuk perjalanan Ke Banggai Kepulauan ada tiga alternatif yang bisa dipilih, pertama rute : Jakarta – Makasar – Luwuk, kedua rute : Jakarta – Palu – Luwuk, ketiga : Jakarta – Makassar – Kendari – Banggai – Bitung. Rute kedua akan memakan waktu lebih lama dari rute yang pertama. Namun jika Anda ingin lebih cepat yaitu melalui rute ketiga dengan KM Sinabung. Karena rute kedua berangkat dari Bandara Cengkareng Jakarta ke Bandara Mutiara Palu tanpa transit, kemudian dari Palu menuju ibukota Kabupaten Banggai Luwuk ditempuh melalui jalan darat (Bus atau dengan kendaraan carteran). Memakan waktu kurang lebih 16 jam karena jarak Palu – Luwuk sekitar 350 km. Dari Luwuk ke Pulau Peling, Salakan dengan KMP Lemuru kurang lebih ditempuh 3 – 4 jam perjalanan. Dari Luwuk ke Pulau Banggai, Banggai dengan KMP Cakalang kurang lebih 6 – 8 jam perjalanan sedangkan menggunakan “kapal kayu” waktu tempuh antara 8 – 12 jam. Sedangkan rute ketiga dari Tanjung Priok, Jakarta seminggu sekali pada hari jumat menyinggahi Banggai di Pulau Banggai.
Wisata
Dari Desa Kampangar kita sudah dapat melihat keindahan Pulau Dua, namun perjalanan Wisata kita akan kurang lengkap tanpa menyebrangi Pulau Dua yang berada di depan Mata Desa Kampangar, Kuntang dan Luok. Hanya butuh waktu 10-15 menit dengan menggunakan Perahu yang ada di sekitar Desa Kampangar kita sudah tiba di Pulau Dua.
Bagi anda pecinta Diving, tentunya Pulau Dua adalah salah satu Tujuan Wisata yang sangat menyenangkan, keindahan bawah laut yang begitu mempesona. Didukung dengan air lautnya yang berwarna jernih dengan Sponge Seafan (karang-karang) yang beraneka ragam serta keragaman hayati bawah lautnya menjadikan pulau dua makin menarik untuk dikunjungi dan dinikmati.
Di saat terbenamnya sang Surya, lukisan alam Pulau Dua memberikan panorama yang cantik dengan latar belakang keremangan cahaya kuning keemasan milik sang mentari. Cakrawala laut di kejauhan menyumbangkan latar belakang yang indah bagi proses turunnya matahari ke peraduannya. Pemandangan sama namun dari sudut yang sedikit berbeda juga bisa di dapatkan dari dua desa yang menjadi tetangga Kampangar yakni desa Luok dan desa Kuntang.
Keasrian dan ketenangan adalah nuansa yang segera bisa di nikmati kala menyaksikan Pulau Dua dari kejauhan. Keduanya di tumbuhi hijaunya pepohonan yang asri dan cantik serta pasir putih yang lembut menghiasi tepian di sekelilingnya.
Peraiaran di kedua pulau ini juga bisa menjadi tujuan perjalanan yang menyenangkan bagi pecinta olahraga selam.
Pemandangan bawah lautnya masih begitu asli dan alami. Ragam bebatuan karang menjadi kawasan yang elok bagi tempat tinggal beraneka biota laut di dalamnya. Airnya begitu jernih dan segar tanpa efek polusi menodainya, menjadikan jarak pandang di kedalaman lautnya cukup jauh bagi mata penyelam yang ingin menikmati ragam flora dan fauna laut di bawah permukaan.
Paling lama 20 menit adalah waktu yang dibutuhkan bila berminat menjelajah ke dua pulau ini dengan menggunakan perahu kayu yang bisa di sewa di desa Kampangar. Panorama pesisir pantai, view pemukiman penduduk desa Kampangar dari kejauhan serta debur ombak dan angin laut yang berhembus sejuk akan menjadi menu yang indah selama di perjalanan.
Di salah satu pulaunya bisa dinikmati sebuah danau air tawar yang indah serta situs peninggalan masa lalu berupa bunker pertahanan pasukan Jepang. Aneka tanaman hijau yang tumbuh dengan subur juga menjadi penghias yang apik bagi bentangan pasirnya yang putih dan bersih.
Selain menjadi pijakan bagi perjalanan wisata ke Pulau Dua, kota Luwuk juga bisa menjadi awal yang tepat bagi sebuah destinasi wisata lain yang memberikan nuansa berbeda. Obyek wisata yang tak kalah indah nya ini berada tepat di tepi jalan yang menghubungkan Luwuk dengan sebuah kecamatan bernama ‘Pagimana’. Jalan ini juga merupakan bagian dari rute Trans Sulawesi yang menghubungkan Luwuk dengan kota Palu.
Jalanan berkelok dengan tikungan – tikungan yang cukup tajam disertai pemandangan pohon – pohon pinus sebagai cirri khas hutan tropis Sulawesi di tepian jalannya akan memberikan cerita tersendiri bagi perjalanan sejauh hampir 30 KM menuju ke ‘Air Terjun Salodik’, sebuah destinasi wisata yang berada 1 jam waktu tempuh dari kota Luwuk.
Meski air nya jatuh dari ketinggian yang tidak terlalu tinggi, Salodik tetap menawarkan kesegaran dan keindahan bagi setiap pengunjungnya. Lebatnya tanaman – tanaman tropis yang tumbuh di sekeliling air terjun ini membuat suasana menjadi damai.
Obyek wisata ini cocok bagi wisatawan yang ingin lari dari hiruk pikuk perkotaan atau kesibukan pekerjaan sehari – hari demi sebuah ketenangan. Lokasinya yang berada di ketinggian 1500 meter di atas permukaan laut juga memberikan kesejukan bagi siapa saja yang datang berkunjung.
Lebatnya hutan yang menaungi Salodik serta ekosistem yang belum terjamah menjadikan sungai yang mengirim air nya ke Salodik tak pernah mengalami kekeringan meski musim kemarau tiba. Air segarnya mengalir jatuh ke bawah melewati beberapa tingkatan yang terbentuk secara alami.
Arus nya yang tenang tetap memberikan gemuruh yang indah terdengar di telinga kala tiba di dasarnya. Di samping keindahan air berwarna hijau yang bergerak dan jatuh dari ketinggian, di sekitar lokasi air terjun ini terdapat pula Gua Salodik yang menawarkan sensasi misteri dalam balutan keindahan nya.
Selain Air terjun Salodik dan Pulau Dua, kabupaten yang menghasilkan beraneka ragam rempah – rempah sebagai hasil bumi nya ini juga memiliki obyek wisata air terjun menarik lain bisa di datangi, yaitu Air Terjun mini ‘Tontouan’. Bila anda kebetulan adalah penggemar wisata pantai, Pulau Dua pun bukan satu – satunya destinasi yang bisa di kunjungi. Kabupaten yang juga merupakan sebuah wilayah kepulauan ini masih memiliki eksotisme pesisir milik Tanjung Tombos, kecantikan Pantai Kilo Lima, dan panorama bawah laut Dondolang Island di kecamatan Pagimana.
Akomodasi
Walaupun panoramanya sangat bagus namun fasilitas akomodasi di pulau ini masih sangat terbatas tetapi wisatawan masih dapat menginap di rumah – rumah milik penduduk setelah sebelumnya meminta ijin kepada kepala desa setempat. Wisatawan dapat menyewa perahu motor yang dapat ditemui di setiap desa jika ingin mengelilingi kawasan kepulauan ini.
Tips
1. Sediakanlah waktu yang cukup dengan memperhitungkan waktu perjalanan, agar bisa minimal seharian menikmati keindahan pulau tersebut.
2. Bawalah kendaraan dengan ground clearance yang tinggi, karena kondisi jalanan menuju Balantak pada saat tulisan ini dibuat banyak yang rusak.
3. Bawalah keperluan logistik (makanan dan minuman yang cukup selama berada di pulau tersebut).
4. Jangan lupa membawa peralatan untuk berenang dan snorkeling karena keindahan bawah lautnya sungguh sayang untuk dilewatkan.
5. Di Balantak sinyal telepon selular masih OK. Namun di Pulau Dua tidak ada sinyal telepon seluler.
Ada 7 potret di dalam Kepulauan Banggai, Salakan – Sulawesi Tengah posting. Klik thumbnail dibawah ini untuk melihat semua 7 potret high-res.
Artikel Terbaru:
Pantai Ora, Maluku – AmbMenjelajahi Maluku memang tidak pernah ada habisnya. Kepulauan yang terbentang hingga Laut Aru ...
Pulau Bakut, Barito Kuala – Pulau Bakut di wilayah Kabupaten Barito Kuala (Batola) yang di atasnya berdiri Jembatan ...
Pantai Pasir Padi, PangkalpinaPantai Pasir Padi adalah pantai terdekat yang bisa ditempuh dari Pangkalpinang, ibukota provinsi ...
Pantai Nunsui, Kupang – Nunsui adalah nama sebuah pantai yang lokasinya berdekatan dengan dua objek wisata pantai ...
Gabung Yuk dengan Komunitas Pecinta Pantai Indonesia di FB, Klik Like:
Lokasi Pantai di Indonesia
Topik Populer
Indek Artikel : A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z - 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Indek Gambar : A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z - 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Semua artikel pada web ini adalah hak cipta dari pasirpantai.com, atau sumber lain yang dicantumkan.
Semua gambar, foto dan video pada web ini adalah hak cipta dari pemiliknya.
Tinggalkan Komentarmu soal Kepulauan Banggai, Salakan – Sulawesi Tengah Dibawah ini: