PasirPantai.com: Tempat Berbagi Informasi Pantai di Indonesia

Pantai Kaliantan, Lombok – NTB

Rating: 87 out of 100, by 122 users

Mungkin tak banyak tahu dengan keberadaan pantai Kaliantan di Lombok, karena memang pantai ini tidak dikembangkan lebih jauh seperti Pantai Senggigi ataupun Gili yang menjadi objek wisata yang umum dikunjungi di Lombok. Ketika berada di Lombok sebenarnya sangat direkomendasikan untuk menjelajahi pantai-pantai yang belum terlalu diekspos terlalu jauh karena pasti masih sangat indah dan berasa milik pribadi. Seperti contohnya di kawasan Lombok Timur ternyata banyak menyimpan mutiara-mutiara terpendam untuk pantainya yang belum mendapat perhatian ekstra dari pemerintah.

Lokasi dan Transportasi

Hal yang perlu sangat diperhatikan bila ingin mengunjungi Pantai Kaliantan tentu masalah transportasi, dimana kendaraan harus memiliki bensin yang cukup karena sulitnya ditemukan fasilitas pengisian bensin, yang kedua kita sangat dianjurkan membawa tour guide yang merupakan orang lokal karena bila diperlukan untuk bertanya pada warga sekitar yang sebagian besar hanya menggunakan bahasa sasak khas Lombok Timur kita tidak akan kebingungan.

Orang-orang di sana umumnya sangat membantu bila kita bertanya tapi kita mungkin tidak akan mengerti jawabannya karena bahasanya. Bila ke Pantai ini pastikan sudah makan atau membawa makanan karena tidak akan ada warung makan di sekitar sini dan juga tidak ada toilet juga karena pantainya masih dikategorikan belum resmi sebagai objek wisata namun untuk masalah pemandangan tentu sangat menakjubkan dan juga semua rintangan yang ada langsung tidak masalah untuk dihadapi.

Pantai Kaliantan ini terletak di daerah Jerowaru, Lombok Timur dan sekitar 45 menit perjalanan dari kawasan Kuta atau 1-2 jam dari Mataram. Untuk mengunjungi pantai ini tentu harus menggunakan mobil atau motor pribadi atau rental karena tidak ada angkutan umum yang melayani rute ke daerah ini. Perjalanan menuju pantai ini dihiasi dengan sawah, kebun-kebun di sepanjang pinggir jalan. Sesekali ada sekawanan kambing ataupun kerbau yang menghalangi jalan karena bila siang hari mereka pergi untuk mencari makan ataupun berendam di kubangan yang ada.

Suasana desa sungguh terasa menuju pantai ini. Untuk penunjuk jalan memang tidak ada di sini marka jalan yang menunjukkan arah di mana Pantai Kaliantan itu berada, jadi peran adanya tour guide lokal menjadi sangat penting, karena mereka sudah mengetahui rute dan medan perjalanan.

Bila kita sudah memasuki kawasan desanya yang dibutuhkan hanyalah ingatan mengenai belokan di tiap perempatan. Jadi kawasan Pantai Kaliantan ini dekat dengan kawasan Tanjung Ringgit, Pantai Tangsi , Pantai Cemara. Dari arah kota (Praya, Kuta, Mataram) saat sudah memasuki desa setempat – kawasan Jerowaru, tentu supir/tour guide diharapkan sudah tahu, akan ada pertigaan di mana ada belokan ke kiri atau lurus. Bila kita ingin ke Pantai Kaliantan kita ambil jalan lurus, dan tak lama setelahnya akan ada lagi pertigaan di mana ada belokan ke kanan dan lurus, kita ambil belokan ke kanan dan ikuti saja jalan nanti di sbelah kiri kita lama-lama akan terlihat pantai indah, Pantai Kaliantan.

Wisata

Pasirnya yang putih cenderung kecoklatan namun lembut dihiasi deburan ombak ala pantai di lautan lepas dan juga ditambah dengan pemandangan di samping pantai ada tebing kecil yang bawahnya mulai terkikis-kikis air laut dan di atasnya rumput hijau serta beberapa pohon di atasnya menambah keindahan pantai ini.

Di seberang pantai tempat dekat memakirkan mobil ada hamparan padang rumput di mana puluhan kerbau sedang asik makan dan juga banyak di antara mereka yang berendam di kubangan yang ada. Memandang lautan lepas dari pantai yang di seberang lautan sana terlihat daratan-daratan entah seperti tebing hijau juga memanjakan mata dan juga merefreshkan pikiran yang jenuh. Bagi yang senang sekali berfoto-foto banyak spot bagus untuk berbagai macam background berbeda di sini.

suasana senja di pantai kalianatan - Lombok : Pantai Kaliantan, Lombok – NTB

Daya tarik utama pantai ini mungkin adalah tebing yang menghiasinya. Dari pantai kita tidak bisa langsung naik ke atas tebing karena tingginya mungkin sekitar 5-7 meter dari pantai. Jadi mungkin jalan untuk ada di atas tebing itu kita harus berjalan lurus lagi dari jalanan dengan mobil bisa dijangkau sampai ke daratan tertinggi karena memang jalanan ke arah pantai ini menanjak ke atas tapi sudah bagus karena sudah di aspal. Sepertinya di atas tebing ada sebuah rumah kecil entah itu rumah tinggal atau sekedar gubuk untuk hasil kebun/tanaman yang ada di atas tebing.

Berada di bawah tebing tersebut rasanya ingin berjalan di pinggir-pinggirnya dan menyebrangi sedikit hantaman ombak untuk bisa berada di daratan di antara dua tebing yang memberikan kesan misterius dan lebih pribadi serta menghadirkan sensasi tersendiri, namun jangan harap bisa menyebrangi bagian bawah tebing ini bila ombak sedang kencang menghantam kita bisa-bisa terpeleset kebawa ombak atau jatuh di bagian tebing yang seperti karang tajamnya, jadi diharapkan sangat hati-hati mengingat ombak di sini cukup kencang menerpa.

Daya tarik wisata lain dari Pantai Kaliantan ini adalah kondisi fisik kawasan pantai yang memiliki ciri khas antara lain :

Jenis matrial pasir yang butiran dan teksture warnanya menyerupai merica, serta terumbu karang yang masih menampakkan kelestariaanya sehingga menjadi obyek bagi kegiatan Snorkling dan gelombang laut yang cukup memadai untuk kegiatan Surfing.

Selain itu Tanjung Bloam merupakan daerah konservasi penyu yang berhabitat disekitar tebing-tebing dan sepanjang garis pantai yang membentang dari ujung selatan dan Utara.

Ternyata Pantai Kaliantan ini merupakan spot untuk dijalankannya tradisi khas orang Sasak-Lombok, yaitu Bau Nyale di malam hari antara bulan Februari-Maret. Tradisi di mana warga berbondong-bondong datang ke pantai dari senja/malam hari untuk bersama-sama mencari cacing laut yang konon secara mitos merupakan jelmaan dari Putri Mandalika.

Maka tak heran bila selama Februari-Maret pantai ini tidak sebersih biasanya karena banyak sampah-sampah yang terhempas dari laut atau memang dari pantainya, benda-benda tersebut adalah sisa-sisa barang warga yang tertinggal pasca tradisi ini sudah dilaksanakan. Banyak juga yang menjadikan tradisi ini sebagai destinasi wisata karena keunikannya di mana warga seperti kerja bakti dalam mencari cacing laut.