Pantai Waijarang di desa Waijarang, kecamatan Nubatukan, Kabupaten Lembata, perlahan mulai dikenal orang. Selain keindahan pantainya yang begitu menganggumkan, desa Waijarang juga merupakan desa pemukiman baru yang dibangun untuk para pengungsi Timor Timur dan Ambon asal Lembata.
Desa Waijarang, letaknya, sekitar 3 km bagian barat kota Lewoleba, ibukota Kabupaten Lembata. Untuk menuju ke sana tidaklah sulit. Sekarang ini infrastruktur jalan darat Lewoleba-Waijarang sudah beraspal. Apalagi sejak dibangun dermaga Feri di kawasan timur desa Waijarang, daerah ini telah menjadi tempat yang ramai dengan kendaran yang hilir mudik setiap hari.
lokasi
Pantai Waijarang di Desa Waijarang, Kecamatan Nubatukan, Lembata merupakan pantai yang punya panorama yang indah. Pasir putih yang terbentang luas dihiasi riakan ombak yang agak keras memecah bibir pantai, menjadi obyek tersendiri.
Tak heran setiap hari libur atau hari Minggu, ratusan warga Kota Lewoleba dan sekitarnya tumpah ruah ke pantai itu, sekadar melepas lelah dan menikmati indahnya pantai dan riakan gelombang tersebut.
Melihat animo masyarakat yang tinggi terhadap indahnya pantai yang letaknya kurang lebih 10 kilometer arah barat Kota Lewoleba, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lembata melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Lembata mengalokasikan sejumlah dana untuk pembangunan sarana dan prasarana pendukung.
Pantai Waijarang berhadapan dengan Desa Boleng, Pulau Adonara, Kabupaten Flores Timur, dibatasi lautan, merupakan salah satu alternatif wisata pantai terbaik di Kota Lewoleba. Jaraknya relatif dekat dari Lewoleba ke arah barat sekitar delapan kilometer dengan kondisi jalan aspal. Meski sebagiannya sudah berlubang, tetapi bisa ditempuh sekitar 20-25 menit menggunakan kendaraan roda dua dan roda empat.
Keindahan pantai Pasir Putih, laut yang bersih dan ombak pantai relatif keras menjadikan tempat ini diminati pengunjung. Pada hari Minggu, liburan Hari Raya Natal, Tahun Baru, Paskah dan Lebaran, lokasi pantai wisata ini menjadi tujuan wisata bagi warga Kota Lewoleba. warga menghabiskan waktu sekitar setengah hari di tempat ini. Mereka datang berkelompok dalam jumlah banyak 20-50 orang atau dalam kelompok kecil dan keluarga. Para pengunjung dari berbagai kelompok usia, balita sampai orang dewasa.
Transportasi
Dermaga Feri di Waijarang melayani rute penyeberangan Kupang-Lewoleba dan Lewoleba-Alor. Banyak orang yang datang dari kota-kota kecil di pulau Flores yang hendak ke Alor, lebih memilih untuk menggunakan penyeberangan dari Waijarang. Sementara penduduk Lembata sendiri, kian hari-kian merasakan manfaat ekonomi dari keberadaan dermaga ini.
Berpergian ke Waijarang untuk menunggu datangnnya kapal Feri tentu tidak membuat orang menjadi bosan. Sebagai daerah pantai berpasir putih, pantai Waijarang menyuguhkan keindahan serta kenyamanan bagi mereka yang ingin melepas lelah di sini.
Memang sudah lama pantai ini digunakan sebagai tempat rekreasi. Pasir putih dengan hutan yang diselengi bakau dan pohon-pohon lainnya yang menghijau telah terlanjur memanjakan pengunjung pantai. Gelombang laut-nya pun tidak seberapa, tenang, bergulung-gulung, dan indah dipandang mata.
Begitupun, tak ada perasaan was-was bagi mereka yang memilih untuk mandi di Pantai Waijarang. Sepanjang 10-20 meter dari bibir pantai, kedalaman air hanya setinggi ukuran tubuh anak-anak juga ada yang setinggi orang dewasa. Setiap orang bebas memilih dimana ia akan berendam.
Tempat Wisata
Terlepas dari Waijarang sebagai tempat pemukiman baru, dermaga Feri, dan struktur pantai yang indah, menyebut Waijarang orang lebih mengingat sebagai tempat wisata di Lembata. Boleh dibilang, hampir setiap hari orang mengunjungi pantai ini.
Di kawasan Barat pantai Waijarang, pemerintah daerah dalam hal ini Dinas Kebudayaan dan Pariwisata telah membangun lopo-lopo (rumah-rumah kecil) sebagai tempat berteduh pengunjung. Di tempat ini, fasilitas kamar mandi, toilet dan air cukup memadai. Ada juga fasilitas ruang pertemuan yang berada persis di bagian tengah lokasi.
Banyak pihak, baik kelompok, organisasi, institusi selalu menggunakan tempat ini sebagai tempat pertemuan yang nyaman, dengan ongkos sewa pakai yang sangat murah.
Banyak pengunjung yang datang, seakan tidak dibiarkan begitu saja oleh penduduk setempat. Sebagian besar masyarakat desa Waijarang mulai menangkap peluang dengan menjual makanan dan minuman ringan. Tidak terlewatkan dari jajanan pasar yang tersedia, makanan lokal pun terjual di sana. Ada ikan bakar, jagung titi, kacang-kacangan, umbi-umbian, buah-buahan, tuak, dan minuman ringgan buatan penduduk setempat.
Bagai gayung bersambut, pedagang-pedagang yang menjajakan makanan untuk pengunjung pantai juga menjajakan makanan bagi calon penumpang dan pengantar yang ada di dermaga feri.
Setiap hari Sabtu, Minggu, Senin, Rabu dan Kamis, selain kami melayani pengunjung yang sedang berekreasi di pantai Waijarang juga kami berjualan di kawasan dermaga Feri Waijarang untuk mengais rezeki dari pengunjung dan penumpang feri Kupang dan feri Alor,
Dapat dibayangkan, jika ada pasar wisata, masyarakat dapat menyediakan berbagai produk home industry, seperti sarung, selendang dan bahan tenunan lainnya karena di desa ini ada beberapa kelompok penenun.
Selain itu buah-buahan, makanan-makanan dari bahan lokal yang berpeluang pasar. “Kita genjot naik ekonomi masyarakat Waijarang yang berpenduduk 276 jiwa, dengan rata-rata berprofesi petani, nelayan dan buruh untuk menangkap peluang ekonomi ini,” ungkap Nadus demikian sapaan Bernardus Kuma .
Pantai wisata Waijarang kalau dikelola dalam pola pendekatan ekowisata maka sudah tentu menjadi prospek ekonomi masyarakat Lembata.
Ekowisata
Apapun peluang ekonomi yang ditawarkan, pengembangan wisata di tempat ini baiknya selalu berbasiskan masyarakat dan berwawasan lingkungan. Sejalan dengan gerakan ekowisata yang kian mendunia, wisata Waijarang kian lebih apik bila menyesuaikan dengan gerakan ekowisata yang nota bene lebih menghormati keberadaan manusia dan lingkungan.
Rupanya keinginan yang diungkapan dalam obrolan dengan Bernardus Kuma, menjadi petanda awal untuk dijadikan pantai Waijarang sebagai usaha pariwisata milik masyarakat, yang selalu peduli pada pelestarian alam dan lingkungan sosial, budaya lokal dan berbagai keunikan lokal lainnya.
Namun, sebelum menuju ke sana, masyarakat harus terus diajak untuk terus menjaga, memelihara dan melestarikan panorama alam, keindahan, kebersihan dan keselamatan pantai, laut dan darat bersama habitatnya demi kelestariaannya. Masyarakat pun perlu didampingi untuk menjadikan rumah tinggalnya para wisatawan.
Terlepas dari program yang mendesak dilakukan, kini pantai Waijarang telah menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan yang hendak menikmati keindahan pulau-pulau di ujung Flores.
Ada 4 potret di dalam Pantai Waijarang, Lembata – NTT informasi. Klik thumbnail dibawah ini untuk melihat semua 4 potret high-res.
Artikel Terbaru:
Pantai Suak Ribee, Meulaboh Pantai suak Ribee berada di kecamatan Pahlawan, Meulaboh, selain suasana yang indah, juga ...
Pantai Duta Wisata Lampung Pantai Duta Wisata Lampung merupakan salah satu tujuan wisata utama bagi masyarakat dalam ...
Pantai Jonggring Saloko, MalanJawa Timur memang merupakan kawasan yang menawarkan berbagai macam pesona laut yang menakjubkan. ...
Pantai Tanjung Taipa, Kendari Manisnya beraneka jenis mangga bakal anda nikmati bila berkunjung ke pantai ini persis ...
Gabung Yuk dengan Komunitas Pecinta Pantai Indonesia di FB, Klik Like:
Lokasi Pantai di Indonesia
Topik Populer
Indek Artikel : A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z - 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Indek Gambar : A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z - 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Semua artikel pada web ini adalah hak cipta dari pasirpantai.com, atau sumber lain yang dicantumkan.
Semua gambar, foto dan video pada web ini adalah hak cipta dari pemiliknya.
Tinggalkan Komentarmu soal Pantai Waijarang, Lembata – NTT Dibawah ini: