Orang setempat mengenalnya Pantai Nangasesa karena memang ini Kelurahan Nangasesa, tetapi Pantai Mbuu itulah yang tertulis di gerbang masuknya. Pantai ini berada di Kabupaten Ende. Pantai ini pasti dengan mudah terlihat saat kita mau melongokkan kepala keluar saat pesawat mau landing atau sesaat setelah take-off. Dari jendela pesawat yang mau landing, posisi Pantai Mbuu ini ada di sebelah kanan yang ditandai adanya muara sungai dan beberapa dua rawa yang agak besar, jadi memang letaknya masih dekat dari Ende.
Berbicara tentang Ende pasti tidak akan terlepas dari yang namanya cerita tentang keindahan Danau 3 warna Kelimutu Danau ini memang sudah sangat lekat dengan Kabupaten Ende. Keindahan danau ini sudah termahsyur sampai ke seluruh penjuru dunia.
bukan cuma Kelimutu aja yang bisa traveler kunjungi kalau berkunjung ke Ende. Di Ende juga bisa menyaksikan sebuah keindahan mozaik alam yang sangat menyejukkan pemandangan mata kita. Keindahan mozaik alam ini bisa ditemui di Pantai Mbuu. Pantai ini terletak tidak jauh dari pusat kota Ende. Traveler bisa melihat pantai ini dari jendela saat hendak akan mendarat di bandara kota ini.
Di sini ada sebuah sungai yang membelah daratan dan membentuk bendungan kecil seperti danau. Di bendungan ini tumbuh ilalang dan rumput liar yang memberi nuansa hijau. Dari kejauhan juga terlihat bukit yang tinggi menjulang tinggi ke angkasa yang menambah keindahan tempat ini. Batu-batu berlumut hijau memberi nuansa yang berbeda di tepi pantainya.
Di balik sebuah gunung, di tengah pantai ini traveler bisa menyaksikan tenggelamnya sang matahari indah. Penduduk sekitar biasa menyebut gunung ini dengan Gunung Meja.
Air terjun Ngamba Mbu’u
Berada sekitar 5 kilometer dari jantung kota Ende ke arah barat menuju Kampung Nangaba terdapatlah objek wisata berupa air terjun Ngamba Mbu’u. Secara administratif obyek wisata ini berada di Kampung Woloora, Kecamatan Ende, Kabupaten Ende.
Pertama menginjak kali hidup air terjun Ngamba Mbu’u, merasa terhibur ketika mendengar desiran air yang jatuh dari ketinggian bersahutan dengan kicauan burung yang menari-nari di dahan. Suara alam itu seolah menyapa para tamu yang datang. Lambaian dedaunan lembut dengan tubuhnya sangat tegar dan kuat terletak di sisi tebing, sebagai tanda penghormatan bagi mahluk-mahluk hidup lainnya yang hadir dalam nuansa persaudaraan.
Objek wisata air terjun Ngamba Mbu’u diapit tebing di sisi kiri dan kanan. Ciri khas lokasi objek wisata air terjun Ngamba Mbu’u sangat unik dengan suasana sejuk, relatif bertebing dengan tumbuhan-tumbuhan menghiasi sisi tebing sehingga membuat keindahan tersendiri.
Dalam sejarah lisan masyarakat setempat, Ngamba Mbu’u berasal dari kata Ngamba artinya, jurang dan Mbu’u adalah nama tempat itu. Ngamba Mbu’u artinya sebuah tempat yang memiliki air terjun dikelilingi tebing-tebing yang penuh dengan pepohonan di sisi tebing.
Objek wisata air terjun Ngamba Mbu’u ini merupakan salah satu objek wisata yang dengan ketinggiannya kurang lebih 50-an meter. Dengan pancuran air yang sangat pesona ketika dipandang seolah jatuh sendirinya tanpa dilihat sumber mata air asli. Airnya sangat jernih dan bersih membuat diri kita nyaman dan ingin bertahan lama.
Di sekitar air terjun itu memiliki kolam kecil sebagai tempat mandi warga setempat, dengan kedalaman satu sampai dua meter. Situasi dan kondisi di wilayah itu sepi karena, banyak orang belum mengetahui air terjun itu. Air terjun Ngamba Mbu’u, merupakan salah satu air terjun yang cukup menarik di Kabupaten Ende.
Danau 3 warna Kelimutu
Mungkin sebagian dari Anda sudah pernah menjajal trekking ke Danau Kelimutu namun sebagian mungkin masih bermimpi untuk mengunjunginya. Danau yang memiliki tiga warna ini teletak di puncak Taman Nasional Kelimutu.
Perjalanan dengan mobil sewaan berkapasitas 7 kursi dapat membuat Anda terhibur dengan pemandangan mengesankan disepanjang jalan selama beberapa jam. Perjalanan berliku yang menghubungkan pulau sepanjang 350 km ini bagaimana pun juga merupakan harga yang pantas untuk keindahan panorama Flores yang patut untuk diperbincangkan.
Taman Nasional Kelimutu merupakan taman nasional terkecil dari enam taman nasional di Bali dan Nusa Tenggara. Akan tetapi, ukuranya tidak begitu penting ketika Anda menyaksikan keindahan alam yang ditawarkan taman nasional ini. Di sini terdapat tiga danau yang terletak di puncak Gunung Kelimutu, ketiga danau tersebut memiliki nama yang sama dan popular dikenal sebagai Danau kelimutu. Setiap danau memiliki warna dan arti masing-masing. Ketiga danau itu diyakini merupakan tempat bersemayamnya roh-roh dan juga diyakini memiliki kekuatan alam yang sangat dahsyat.
Danau Kelimutu dipopularkan seorang warga Belanda bernama Van Such Telen pada tahun 1915. Keindahannya semakin dikenal luas setelah Y. Bouman melukiskan keindahan dan perubahan warna air danau tersebut dalam tulisannya tahun 1929.
Untuk mencapai lokasi danau, Anda dapat memulai dari Moni, kota kecil yang merupakan basecamp para backpacker.Pemandangan indah disepanjang jalan menuju lokasi danau sangatlah indah. Danau paling barat bernama Tiwu Ata Mbupuyang berarti ‘danau jiwa-jiwa orang tua yang telah meninggal’. Danau yang berada ditengah disebut danau Tiwu Nuwa Muri Koo Fai atau ‘danau untukjiwa-jiwa muda-mudi yang telah meninggal’. Danau yang paling timur disebut Tiwu Ata Polo atau‘danau untuk jiwa-jiwa untukorang selalu melakukan kejahatan’. Warna ketiga danau tersebut selalu berubah-ubah.
Ada danau lain di dunia ini yang dapat berubah warna seperti Danau Biru di Gunung Gambier,di Australia Selatan, yang perubahan warna birunya menjadi warna abu-abu dan dapat diprediksi.Ada pula Danau Yudamari di Gunung Nakade, Jepang, yang perubahan warnanya dari hijau toska menjadi hijau.Perubahan warna air Danau Kelimutu tidak dapat diprediksi. Kadang-kadang, warnanya bisa biru, hijau dan hitam dan lain waktu bisa berwarna putih, merah dan biru dan beberapa waktu yang lalu berwarna coklat tua.
Secara ilmiah perubahan warna Danau Kelimutu merupakan faktor kandungan mineral, lumut dan batu-batuan di dalam kawah dan juga pengaruh cahaya Matahari. Para ilmuwan yakin bahwa danau ini terbentuk dari erupsi gunung vulkanik pada zaman purba. Fenomena ini telah menarik perhatian para ahli geologi karena keberadaan danau yang memiliki tiga warna yang berbeda namun berada di gunung yang sama ini. Masyarakat lokal di Moni, yakin bahwa orang-orang yang tinggal di sekitar danau telah berbuat jahat dan meninggal.
Danau kelimutu merupakan bagian dari Taman Nasional Kelimutu. Titik tertinggi taman nasional ini adalah 5,679 kaki yang terletak di gunung Kelibara (1,731 meter) dan Gunung Kelimutu setinggi 5,544 kaki atau (1,690 meter). Taman Nasional Kelimutu merupakan habitat bagi sekitar 19 jenis burung yang terancam punah diantaranya punai flores (Treron floris), burung hantu wallacea (Otus silvicola), sikatan rimba-ayun (Rhinomyias oscillans), kancilan Flores (Pachycephala nudigula), sepah kerdil (Pericrocotus lansbergei), tesia Timor (Tesia everetti), opior jambul (Lophozosterops dohertyi), opior paruh tebal (Heleia crassirostris), cabai emas (Dicaeum annae), kehicap flores (Monarcha sacerdotum), burung madu matari (Nectarinia solaris), dan elang Flores (Spizaetus floris).
Disini juga dapat ditemui tikus gunung (Bunomys naso), banteng (Bos javanicus javanicus), kijang (Muntiacus muntjak nainggolani), luwak (Pardofelis marmorata), trenggiling (Manis javanica), landak (Hystrix brachyura brachyura), dan kancil (Tragulus javanicus javanicus).
Masyarakat lokal yakin bahwa danau ini merupakan tempat jiwa orang yang sudah meninggal beristirahat. Area Kelimutu dikelilingi hutan yang ditumbuhi beragam tumbuhan yang jarang ditemukan di tempat lain di Flores. Selain pohon pinus, terdapat juga tumbuhan paku, tumbuhan marga Casuarina, redwood dan bunga edelweiss. Hutan pinus tumbuh subur di ketinggian Gunung Kelimutu. Area lain dari gunung ini tandus dengan pasir dan tanah yang tidak stabil. Masyarakat setempat yakin bahwa Gunung Kelimutu merupakan gunung kramat dan merupakan sumber kesuburan bagi tanah disekitarnya.
Pulau Flores di Nusa Tenggara Timur (NTT) memiliki beberapa tempat wisata yang menarik dikunjungi para wisatawan. Banyak sekali keindahan alam yang menakjubkan di pulau ini. Salah satunya berada di puncak Gunung Kelimutu, yakni Danau Kelimutu. Danau Kelimutu sering juga disebut dengan Danau Tiga Warna, karena danau ini memiliki tiga warna yang berbeda. Uniknya warna air danau tersebut berubah-ubah seiring waktu berjalan.
Keunikan warna itulah yang membuat para wisatawan mengunjungi obyek wisata ini. Kelimutu sendiri merupakan gabungan dari kata “keli” yang berarti gunung, dan “mutu” yang berarti mendidih. Danau ini terletak di Desa Pemo, Kecamatan Kelimutu, Kabupaten Ende, NTT. Untuk mencapai danau ini, wisatawan harus menempuh perjalanan sekitar 45 km dari Ende atau 13 km dari Kampung Moni.
Untuk menikmati indahnya danau tersebut, wisatawan hanya membayar retribusi sebesar Rp 2.000. Jalan masuk menuju tepi danau berupa anak tangga dan jalan bebatuan ditempuh dengan berjalan kaki. Waktu paling baik untuk mengunjungi Danau Tiga Warna adalah pagi hari.
Selain keindahan alam yang membuat decak kagum siapa pun yang melihatnya, Danau Tiga Warna juga sampai saat ini masih lekat dengan legenda yang dipercaya oleh masyarakat setempat. Menurut kepercayaan penduduk setempat, warna-warni danau ini memiliki arti masing-masing dan memiliki kekuatan alam yang sangat dahsyat.
Saat ini Danau Kelimutu menyuguhkan pemandangan danau 3 warna yang pada waktu tertentu warnanya dapat berubah yaitu Warna Biru atau “Tiwu Nuwa Muri Koo Fai” diyakini oleh penduduk setempat menjadi tempat berkumpulnya orang-orang meninggal di usia muda.
Warna Merah atau “Tiwu Ata Polo” diyakini menjadi tempat berkumpul arwah orang-orang yang semasa hidupnya sering melakukan perbuatan jahat. Sedangkan Warna Putih atau “Tiwu Ata Mbupu” diyakini oleh warga desa sebagai tempat berkumpulnya arwah-arwah leluhur mereka yang meninggal ketika mereka tua.
Selain itu, masyarakat setempat percaya bahwa danau tersebut adalah danau keramat dan memberikan kesuburan pada daerah sekitarnya. Maka tak jarang sering diadakan upacara adat di danau tersebut di mana masyarakat memberikan persembahan hasil bumi kepada arwah di danau tersebut.
Selain memiliki danau, Gunung Kelimutu juga menyimpan pesona flora dan fauna yang tidak kalah menarik. Di sekeliling gunung, wisatawan dapat menemukan tumbuh-tumbuhan yang jarang ditemukan di wilayah Flores lainnya sperti pinus, cemara, kayu merah dan edelweis. Sedangkan ragam fauna yang terdapat di hutan Kelimutu adalah rusa, babi hutan, ayam hutan, elang dan lain-lain.
Saat ini Gunung Kelimutu banyak dikunjungi sebagai obyek wisata trekking. Untuk memulai trekking ke Gunung Kelimutu, Anda dapat melakukannya dari Desa Moni menggunakan kendaraan truk sejauh kira-kira 13 km untuk sampai di bibir danau.
Di sekitar danau terdapat pondok jaga, tempat berteduh untuk wisatawan, dan toilet, serta beberapa losmen kecil bagi para wisatawan yang hendak menginap, juga beberapa restoran. Perlu diketahui bahwa waktu terbaik untuk mengunjungi Danau Tiga Warna adalah bulan Juli dan Agustus.
Daerah Kelimutu dikelilingi hutan dengan flora endemik yang jarang ditemukan di bagian lain Flores. Selain pohon pinus, ada juga casuarinas, kayu merah, dan edelweiss. Hutan pinus tumbuh subur di ketinggian Gunung Kelimutu. Bagian lain gunung ini kering dengan tanahnya tidak stabil. Masyarakat setempat percaya bahwa Gunung Kelimutu adalah suci dan menyebarkan kesuburan untuk tanah mereka.
Pengunjung hanya dapat berjalan di sekitar Danau Kelimutu namun tidak semua daerah dapat dijelajahi karena beberapa daerah berbahaya dan karenanya dibatasi. Jika Anda ingin pergi trekking maka terdapat jalur dari Moni ke Kelimutu yang lebih pendek dari rute mobil.
Jarak dari Moni ke puncak sekitar 12 km. Jarak dari Moni ke tempat parkir kendaraan bermotor adalah 11 km, pengunjung harus mendaki puncak melalui jalur pendakian gunung sekitar 30 menit.
Ada beberapa tempat yang dapat Anda kunjungi seperti Blue Stone Beach, Situs Rumah Bekas Pembuangan Bung Karno, dan yang jelas, belanja kain di Pasar Ikat.
Transportasi
Kelimutu terletak di Desa Koanara, Kecamatan Wolowaru. sekitar 66 km dari kota Ende dan 83 kilometer dari Maumere. Moni merupakan kota yang paling dekat, terletak di kaki Gunung Kelimutu. Kota kecil ini merupakan pintu gerbang menuju Danau Kelimutu. Jarak antara Moni dan Kelimutu sekitar 15 km.
Anda bisa menggunakan ojek, mobil, atau moda transportasi umum untuk membawa ke area parkir sebelum menuju puncak Gunung Kelimutu. Terdapat bus ke Ende dari Maumere yang melewati Moni. Orang setempat menyebutnya bis kayuatau oto kol. Dari sana, Anda harus bejalan sekitar 15 km menuju lokasi danau.
Setiap hari, tersedia penerbangan dari Denpasar dan Kupang ke Maumere. Jika Anda ingin informasi lebih lengkap silakan menuju Transportasi di Labuan Bajo atau Flores.
Akomodasi
Moni hanya menawarkan kesederhanaan yang mungkin cocok bagi backpacker. Bungalow di sini jauh dari mewah. Jika Anda ingin menginap ditempat yang lebih nyaman maka Maumere merupakan pilihan yang tepat karena jaraknya hanya 4 jam. Di Ende juga dapat menjadi pilihan dimana ada Grand Wista Hotel yang nyaman.
Kelimutu Crater Lakes Ecolodge dibangun tahun 2010 dan hanya berjarak sekitar 20 menit dengan berkendara ke Taman Nasional Kelimutu. Disini tersedia air hangat dan juga kamar mandi bersih. Tempat ini merupakan hotel yang ramah lingkungan. Sejauh ini, resor tersebut merupakan resor dan akomodasi terbaik.
Tips
Kelimutu biasanya diselimuti oleh kabut. Anda lebih baik berkunjung pada dini hari sekitar jam 3.30 pagi agar dapat menyaksikan suasana Matahari terbit yang menawan. Suasana inilah yang paling baik untuk menyaksikan pemandangan Danau Kelimutu.
Waktu terbaik untuk berkunjung ke Danau Kelimutu adalah bulan Juli dan Agustus. Silakan pesan hotel tempat Anda menginap dua bulan sebelum kunjungan.
Ada 8 foto di dalam Pantai Mbuu, Ende – NTT konten. Klik thumbnail dibawah ini untuk melihat semua 8 foto high-res.
Artikel Terbaru:
Pulau Fani, Raja Ampat –Pulau Fani adalah pulau terluar Indonesia yang terletak di Samudra Pasifik dan berbatasan dengan negara Palau. ...
Pantai Suak Ribee, Meulaboh Pantai suak Ribee berada di kecamatan Pahlawan, Meulaboh, selain suasana yang indah, juga ...
Pantai Goa Lawah, Klungkung Pariwisata Bali seolah tak akan pernah ada habisnya untuk dibahas dan diketengahkan. Negeri ...
Pantai Pondok Bali, Subang –Pantai Pondok Bali meskipun namanya mengandung kata “Bali” namun tidak berada di Pulau ...
Gabung Yuk dengan Komunitas Pecinta Pantai Indonesia di FB, Klik Like:
Lokasi Pantai di Indonesia
Topik Populer
Indek Artikel : A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z - 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Indek Gambar : A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z - 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Semua artikel pada web ini adalah hak cipta dari pasirpantai.com, atau sumber lain yang dicantumkan.
Semua gambar, foto dan video pada web ini adalah hak cipta dari pemiliknya.
Tinggalkan Komentarmu soal Pantai Mbuu, Ende – NTT Dibawah ini: